Berdagang Songkok Hingga ke Pelosok
Panas terik matahari Jakarta masih menyengat tubuh. Terik sinarnya membuat perjalanan puasa kali ini terasa berat. Badan berpeluh dengan tenggorokan kering seolah menantikan segelas air pelepas dahaga. Bisar, 60 tahun, masih bersemangat membawa dua tentengan besar berbungkus kain. Tubuh tuanya masih tegar menahan sinar mentari yang membakar tubuhnya. Langkahnya pun masih sigap menyusuri kampung demi kampung hingga pelosok Jakarta membawa dagangan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini