CANBERRA – Australia memaparkan tiga rencana tahapan untuk membuka lockdown (karantina wilayah) dan memulai kembali kegiatan ekonomi. Perdana Menteri Australia Scott Morrison berharap semua tahapan dibukanya lockdown akibat pandemi virus corona atau Covid-19 akan selesai dilakukan pada Juli mendatang.
Berbicara setelah pertemuan dengan para pemimpin negara bagian, kemarin, Morrison mengatakan dia berharap dapat membangun momentum untuk membuat warga Australia bangkit kembali dan maju terus dengan percaya diri. Meski begitu, dia mengatakan perlunya "berjalan secara bertahap sebelum berlari" untuk menghindari hal-hal besar dari dampak wabah Covid-19.
"Akan ada risiko. Akan ada tantangan. Akan ada wabah dan lebih banyak kasus, akan ada kemunduran. Tidak semuanya akan berjalan sesuai dengan rencana. Namun kita tidak bisa membiarkan rasa takut itu menjadikan kita mundur dan berhenti," ujar Morrison, kemarin.
Australia menerapkan lockdown sejak Maret lalu. Sejak lockdown diberlakukan, jumlah korban terkonfirmasi yang terinfeksi Covid-19 mencapai 7.000 kasus, dengan jumlah kematian mencapai 100 orang. Saat ini masih ada sekitar 800 orang yang terinfeksi penyakit berbahaya ini. Dalam beberapa hari belakangan, jumlah kasus virus corona menurun hingga kurang dari 20 orang berdasarkan data yang direkam setiap hari.
Dengan menurunnya jumlah kasus dan kurang dari 20 kasus baru, Morrison mengatakan negara bagian dan teritori Australia telah menyetujui tahapan untuk menghapus lockdown di sebagian besar wilayah. Kabinet nasional menyatakan akan mempertimbangkan kemajuan atas penerapan rencana tersebut dan meninjaunya setiap tiga minggu.
Menanggapi hal itu, Menteri Utama Negara Bagian Victoria Daniel Andrews berpendapat bahwa langkah tersebut tidak aman dengan pendekatan yang sama di semua negara bagian. Menurut dia, di beberapa negara bagian justru telah mereda. Andrew Barr, Menteri Utama Wilayah Ibu Kota Australia, mengumumkan pelonggaran lockdown mulai diberlakukan tengah malam. Hal itu memungkinkan pertemuan hingga 10 orang di lingkungan dalam dan luar ruangan. Kepala Petugas Medis Brendan Murphy mendesak warga Australia terus menjaga jarak fisik. Jika hal itu tidak dilakukan, negara bisa kembali menghadapi ancaman virus corona.
Bukan hanya Australia yang mulai melonggarkan lockdown demi alasan ekonomi. Jepang juga bersiap-siap melonggarkan lockdown di beberapa bagian negara itu. Setelah karantina selama hampir satu bulan membuat kegiatan ekonomi terhenti, Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura mengatakan pemerintah akan melonggarkan karantina di beberapa bagian negara itu karena tingkat infeksi telah melambat.
"Jumlah infeksi baru virus corona menurun secara signifikan," kata dia kepada wartawan. "Ada lebih banyak prefektur tanpa kasus virus corona baru. Jadi, waktu untuk mencabut keadaan darurat sudah semakin dekat."
Di Jepang, sebanyak 27 dari 47 prefektur-semacam provinsi-telah mencabut keadaan darurat meski ada permintaan agar penduduk tetap tinggal di dalam ruangan. Hingga kemarin, terdapat 15.500 kasus infeksi virus corona dengan 590 kematian yang dikonfirmasi di negara itu.
Meski demikian, beberapa pemilik toko lokal di Prefektur Iwate khawatir melanjutkan operasi secara normal. "Rasanya seperti terlalu dini. Orang-orang telah berupaya agar infeksi di prefektur tetap nol," kata Mana Takahashi, pemilik kafe Clammbon. "Sangat disayangkan jika terjadi lagi infeksi ketika karantina dilonggarkan."
Adapun di Spanyol, yang pekan lalu mulai melonggarkan karantina, jumlah kematian harian akibat virus corona naik menjadi 229 dari 213 orang pada hari sebelumnya. Menurut Kementerian Kesehatan, kematian secara keseluruhan naik menjadi 26.299 dari 26.070 pada Kamis lalu, dan jumlah kasus yang didiagnosis naik menjadi 222.857 dari 221.447 sehari sebelumnya.
Adapun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta semua negara tetap waspada. Direktur Eksekutif WHO untuk Program Darurat Mike Ryan mengingatkan bahwa masyarakat harus tetap patuh dan mengikuti aturan sekalipun virus sudah mulai terkendali, antara lain dengan menjaga kebersihan dan menjaga jarak fisik. SKY NEWS | GUARDIAN | REUTERS | 9NEWS | SUKMA LOPPIES
Membuka Karantina Bertahap demi Ekonomi