MEKAH - Arab Saudi kemarin membuka kembali dua situs keagamaan paling suci dalam Islam, Masjid Al-Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Stasiun televisi pemerintah Al-Ekhbariya melaporkan bahwa kedua situs ini sempat ditutup sehari sebelumnya untuk sterilisasi agar dapat menghentikan penyebaran virus corona baru. Kendati demikian, belum diketahui apakah para peziarah diizinkan untuk kembali mengunjungi dua situs tersebut.
Sebuah video yang diunggah di media sosial pada Kamis lalu menunjukkan Mataf, tempat jemaah biasa mengelilingi Ka’bah, terlihat sepi. Arab Saudi juga menutup sementara lokasi di sekitar Ka’bah. Di tempat ini para anggota jemaah berkeliling tujuh kali.
Selain itu, lokasi di antara Bukit Safa dan Marwah untuk melakukan sa’i ditutup hingga larangan umrah dicabut. Jemaah juga dilarang membawa makanan dan minuman ke masjid, serta akses ke air zam-zam untuk sementara akan dihentikan. Lokasi makam Nabi Muhammad dan dua sahabat, Abu Bakar Sidik dan Umar bin Khattab, juga akan ditutup untuk jemaah.
Pada Rabu lalu, pihak Kerajaan menangguhkan semua aktivitas ziarah umrah dan pihak berwenang telah membersihkan Masjid Al-Haram sebagai upaya sterilisasi.
Seorang pejabat Saudi mengatakan pembersihan yang dilakukan sebagai tindakan pencegahan itu belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, ia menambahkan, lantai atap tetap terbuka untuk salat.
Arab Saudi menutup situs untuk peziarah asing dan wisatawan tradisional dari sekitar 25 negara untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Negara ini juga mengatakan warga dan penduduk negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk yang ingin masuk harus menunggu 14 hari setelah kembali dari luar kawasan.
Saudi sebelumnya mengumumkan lima warganya dinyatakan positif virus corona sehingga menderita Covid-19 setelah kembali dari Iran melalui Bahrain dan Kuwait. Kelima warga ini mengaku tidak menginformasikan bahwa mereka pernah berada di Iran.
Sebuah sumber resmi Kerajaan, seperti dikutip dari Arab News, mengecam tindakan tak bertanggung jawab karena paspor warga Saudi yang berada di Iran tidak dibubuhi cap.
"Ini adalah bukti tanggung jawab langsung Iran dalam meningkatkan infeksi dan penyebaran virus di seluruh dunia. Perilaku semacam itu menimbulkan ancaman kesehatan publik yang serius bagi komunitas global, melemahkan upaya penahanan internasional, dan menempatkan komunitas pada risiko yang lebih besar," kata pejabat Kerajaan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan semua pemerintah di dunia bahwa penyebaran lanjutan dari virus corona baru "bukan latihan" dan akan memerlukan tindakan signifikan jika otoritas kesehatan masyarakat ingin menahan wabah mematikan itu.
Seruan agar pemerintah global bertindak serius dilontarkan karena jumlah warga yang terinfeksi oleh virus corona baru di seluruh dunia mendekati 100 ribu orang. Hal ini menjadi catatan suram yang tak terhindarkan dengan klaster mandiri yang terus berkembang di Korea Selatan, Jepang, beberapa bagian Eropa, Iran, dan Amerika Serikat.
"Ini bukan latihan. Ini bukan waktu untuk menyerah. Negara-negara telah merencanakan skenario seperti ini selama beberapa dekade. Sekarang waktunya untuk menindaklanjuti rencana itu," ujar Tedros. "Epidemi ini dapat ditekan kembali, tapi hanya dengan pendekatan yang kolektif, terkoordinasi, dan komprehensif serta melibatkan seluruh mesin pemerintah."
Hingga saat ini, total 97.852 kasus telah dikonfirmasi di seluruh dunia, dengan lebih dari 3.300 orang tewas akibat virus itu, menurut penghitungan CNN.
Virus ini telah menyebar ke lebih dari 80 negara dan wilayah sejak pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan, Cina, pada Desember tahun lalu. Para ahli kesehatan telah memperingatkan bahwa kelompok yang baru muncul di Eropa dan Timur Tengah dapat mempercepat penyebaran penyakit global.
Sebagian besar kasus virus tersebut terdapat di Cina, meskipun tingkat infeksi baru dan kematian di sana telah melambat. Komisi Kesehatan Nasional Cina (NHC) melaporkan bahwa pada Kamis malam, 3.042 orang meninggal setelah tertular virus dan 80.552 kasus telah dikonfirmasi. Lebih dari 53.700 pasien telah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit, menurut NHC. STRAIT TIMES | ARAB NEWS | CNN | SITA PLANASARI AQUADINI
Masjid Al-Haram Kembali Dibuka Pascasterilisasi