BEIJING – Korban meninggal akibat wabah virus corona di Cina terus bertambah. Lebih dari 2.000 orang telah terinfeksi virus corona baru. Data hingga kemarin, seperti dilaporkan Reuters, korban akibat penyebaran virus corona tercatat 56 dari sebelumnya 41 orang.
Komisi Kesehatan Nasional Cina mengatakan kemampuan penularan virus corona semakin kuat dan jumlah korban terinfeksi dapat terus meningkat. Menteri Komisi Kesehatan Nasional Cina Ma Xiaowei, dalam keterangan pers, kemarin, mengatakan bahwa pengetahuan pemerintah tentang virus baru ini terbatas. Meski begitu, mereka terus berupaya mencari tahu tentang risiko yang ditimbulkan oleh mutasi virus tersebut.
Menteri Ma menjelaskan bahwa masa inkubasi untuk virus corona 1-14 hari. Virus itu menular selama inkubasi, yang tidak terjadi pada sindrom pernapasan akut (SARS)-virus yang menewaskan hampir 800 orang secara global pada 2002 dan 2003.
Cina dilanda wabah baru yang diklasifikasikan virus baru yang berkategori sama dengan SARS. Dilansir BBC, virus corona merupakan keluarga virus yang mencakup flu biasa. Tapi, virus ini belum pernah terdeteksi sebelumnya, sehingga disebut 2019-nCov. Virus baru dapat menjadi umum terjangkit pada manusia setelah menginfeksi hewan yang kemudian menularkannya kepada manusia. Wabah SARS (severe acute respiratory syndrome) pada 2013 mulai terjangkit pada kelelawar dan berpindah ke luwak yang kemudian menularnya kepada manusia.
Virus corona ditemukan di pasar di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, sebelah timur Tiongkok. Virus yang diyakini berasal dari pasar yang menjual satwa liar ini telah menyebar ke kota-kota Cina, termasuk Beijing dan Shanghai. Virus tersebut juga telah menyebar ke sejumlah negara, seperti Amerika, Thailand, Korea Selatan, Jepang , Australia, Prancis, dan Kanada.
Presiden Cina Xi Jinping memperingatkan penyebaran virus baru corona semakin cepat. "Negara sedang menghadapi situasi serius," kata Xi kepada para pejabat senior seusai pertemuan khusus pemerintah pada hari libur tahun baru Imlek.
Otoritas Cina telah mengisolasi kegiatan di sejumlah kota di Cina. Menteri Ma mengatakan upaya isolasi dan lokalisasi serta pelarangan terhadap warga-sejauh ini termasuk transportasi, perjalanan, dan pembatalan acara-acara besar-akan diintensifkan. Pembatasan perjalanan diberlakukan di beberapa kota yang terkena dampak. Kendaraan pribadi dilarang di pusat kota Wuhan yang menjadi sumber wabah virus corona.
Isolasi untuk mencegah penyebaran wabah itu mulai membatasi kegiatan warga Cina, khususnya di Wuhan-kota berpenduduk 11 juta jiwa. Karena mengkhawatirkan, otoritas kesehatan di Beijing memerintahkan orang-orang untuk tidak melakukan kontak fisik, sekalipun berjabat tangan, melainkan cukup menggunakan gerakan tradisional yang ditangkupkan saat memberi hormat. Peringatan ini dikirim dalam pesan teks ke pengguna telepon seluler di kota-kota di Cina. "Saya pergi menggunakan masker dua kali sehari untuk mengajak anjing berjalan. Itu satu-satunya kegiatan saya di luar ruangan," ujar Violet Li, warga Wuhan. REUTERS | BBC | AP | SUKMA LOPPIES
Proyek Cepat Rumah Sakit
OTORITAS Wuhan memulai proyek ambisius: membangun rumah sakit 1.000 tempat tidur. Proyek itu bakal dikerjakan setidaknya dalam sepuluh hari untuk merawat para korban epidemi di tempat pertama kali virus corona ditemukan.
Harian resmi Changjiang, seperti dilansir Reuters, melaporkan bahwa rumah sakit baru tersebut dibangun di taman tepi danau di pinggiran Kota Wuhan. Mesin-mesin berat, termasuk 35 penggali dan 10 buldoser, tiba di lokasi pada Kamis malam lalu. Gambar-gambar yang ditayangkan stasiun televisi pemerintah menunjukkan kesibukan di lokasi bangunan. "Proyek ini untuk mengatasi kekurangan sumber daya medis yang ada," kata laporan itu. China State Construction Engineering, salah satu kontraktor proyek rumah sakit itu, mengatakan telah menyiapkan semuanya, termasuk lebih dari 100 pekerja di lokasi.
Meski skala waktunya bisa dikatakan ambisius, Cina pernah membangun rumah sakit dalam waktu singkat untuk menanggapi krisis kesehatan. Pada 2003, selama wabah SARS, sebanyak 7.000 pekerja di Beijing membangun rumah sakit Xiaotangshan di pinggiran utara hanya dalam waktu seminggu.
Otoritas Wuhan mengatakan rumah sakit seperti Xiaotangshan akan dibangun di lahan seluas 25 ribu meter persegi. "Cina memiliki catatan menyelesaikan berbagai hal dengan cepat, bahkan untuk proyek-proyek besar seperti ini," kata Yanzhong Huang, pejabat untuk kesehatan global di Dewan Hubungan Luar Negeri.
Huang mengatakan insinyur akan didatangkan dari seluruh negeri untuk menyelesaikan konstruksi tepat waktu. "Pekerjaan teknik adalah keahlian Cina. Mereka memiliki catatan membangun gedung pencakar langit dengan cepat." REUTERS | BBC | GUARDIAN | SUKMA LOPPIES