Pelarian demi Kebebasan
KOPENHAGEN - Setiap kali ayahnya memukulnya atau mengikat pergelangan tangan dan kakinya untuk menghukumnya karena di-anggap tidak taat, remaja putri Arab Saudi itu bermimpi untuk melarikan diri. Namun ada pertanyaan besar yang harus ia jawab, pertanyaan sama yang selalu menghentikannya: Bagaimana dia bisa keluar?
Jika Shahad al-Muhaimeed lari ke mana saja di dalam negeri, polisi Saudi akan mengirimnya pulang. Sementara itu, hukum Saudi melaran
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini