Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Turki Desak Pembunuh Khashoggi Diekstradisi

Putra Mahkota Saudi mengirim 11 pesan ke koordinator tim pembunuh Khashoggi.

3 Desember 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Turki Tayyip Erdogan berpidato dalam forum G-20 di Buinos Aries, Argentina, Sabtu lalu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BUENOS AIRES- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali mendesak Arab Saudi untuk segera mengekstradisi para terdakwa kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Desakan itu kembali dilontarkan Erdogan dalam Konferensi Tingkat Tinggi G-20, di Buenos Aires, Argentina, Sabtu lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arab Saudi telah mendakwa 11 orang dalam kaitan pembunuhan Khashoggi, namun hingga kini belum ada tanda-tanda mereka semua akan diekstradisi ke Turki. Sejak bulan lalu, Erdogan telah meminta agar belasan tersangka pembunuh Khashoggi itu diekstradisi dan diadili di Turki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sangat penting bahwa orang-orang ini diadili di Turki untuk menghilangkan tanda tanya apa pun yang mungkin dimiliki komunitas internasional," kata Erdogan kepada wartawan.

Erdogan berargumen, mereka sebaiknya diadili di Turki karena pembunuhan terjadi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul. Khashoggi tewas dibunuh di gedung konsulat tersebut pada 2 Oktober lalu.

Meski sudah mendakwa 11 orang, Arab Saudi membantah kecurigaan banyak orang bahwa Putra Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman (MBS) terlibat pembunuhan. Erdogan pernah mengatakan perintah pembunuhan Khashoggi datang dari "level tertinggi" Saudi, tapi bukan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud.

"Siapa pun yang telah memerintahkan dan mengimplementasikan kejahatan kejam ini harus segera ditemukan. Kecuali para pelakunya diketahui, seluruh dunia dan komunitas Islam tidak akan puas," ia menambahkan.

Wall Street Journal, seperti dilansir Daily Mail, kemarin melaporkan MBS mengirim 11 pesan kepada Al-Qahtani, yang mengawasi tim pembunuh Jamal Khashoggi, pada jam-jam menjelang dan sesudah pembunuhan. Putra Mahkota diduga berhubungan dengan Saud al-Qahtani, asisten utamanya, sebelum dan sesudah Khashoggi hilang di Istanbul pada 2 Oktober.

Al-Qahtani diyakini mengawasi 15 anggota regu pembunuh dan menghubungi tim tersebut pada saat yang sama ketika dia berkomunikasi dengan Pangeran, menurut penilaian CIA. Setelah skandal Khashoggi menyeruak, Qahtani dipecat, tapi pengaruhnya di kerajaan Saudi telah membuat banyak orang percaya dia tidak bisa mengawasi operasi tanpa sepengetahuan Pangeran.

Jasad Khashoggi belum juga ditemukan, meski polisi sudah menggeledah seisi konsulat, rumah Konsul Jenderal Arab Saudi, dan juga area hutan di Istanbul. Terdapat laporan bahwa tubuh Khashoggi sudah dimutilasi dan dilarutkan dengan cairan asam. Daily Sabah melaporkan, terdapat jejak cairan asam di saluran air Konsulat Arab Saudi.

Dalam KTT G-20, Erdogan juga mengaku kesal karena Khashoggi tidak dimunculkan dalam berbagai pidato para pemimpin negara. Ia menyebutkan hanya Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang mengangkat topik tersebut. Suasana KTT pun menjadi canggung, menyusul salam hangat antara Putra Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Momen ini menunjukkan dilema yang dihadapi para pemimpin dunia di Buenos Aires akhir pekan ini, yakni bagaimana menangani putra mahkota yang dituduh menjadi dalang pembunuhan kolumnis Washington Post, sementara ia juga merupakan pemimpin kerajaan penghasil minyak kaya yang merupakan investor global utama. AL JAZEERA | REUTERS | CNN | SITA PLANASARI AQUADINI

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus