Hidup dalam Tembok Bagdad
Tak terasa sudah sekitar dua tahun warga Bagdad, Irak, hidup dikepung tembok pemisah. Tembok "apartheid" itu memisahkan distrik yang dihuni kaum Syiah dan distrik kalangan Sunni.
Tentu saja, hidup di tengah kepungan tembok pemisah itu membuat warga ibu kota Negeri Dua Sungai tersebut makin menderita. Menurut Bayda, 40 tahun, ia merasa kesulitan keluar-masuk wilayahnya. Perempuan ini menetap di sebuah distrik yang dihuni kaum Syiah.
Itu wajar saja.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini