maaf email atau password anda salah


PPIM

Surya Pringga Dermayu Gelar Pertunjukkan Bujanggaan

Upaya melestarikan tradisi membaca manuskrip kuno.#InfoTempo

arsip tempo : 171430566068.

Upaya melestarikan tradisi membaca manuskrip kuno.. tempo : 171430566068.

Tradisi pembacaan manuskrip pernah populer di Jawa Barat sejak abad ke-18. Beragam penamaan seperti Mamaca, Mamaos, Macapat, dan Waosan dikenal oleh masyarakat pada masa silam. 

Tradisi ini juga dilaksanakan oleh masyarakat Kabupaten Indramayu, Jawa Barat sebagai media untuk menyebarkan ilmu pengetahuan, agama, dan nilai-nilai luhur kearifan lokal dengan nama Bujanggaan. Sayangnya, tradisi yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada tahun 2021 ini terancam punah. 

Karena itu, Yayasan Surya Pringga Dermayu menginisiasi program pelestarian dengan mengadakan pertunjukkan tradisi Bujanggaan dengan tema “Senandung Bujangga di Kota Mangga” di Desa Cikedung Lor, Kecamatan Cikedung, Indramayu, pada Sabtu, 30 September 2023. Pertunjukkan membaca manuskrip kuno dan beragam kesenian Indramayu ini berlangsung meriah. 

Kegiatan ini juga dihadiri perwakilan Kemendikbudristek dan Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Indramayu, Dinas Perpustakaan dan Arsip Indramayu, Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Indramayu, Pemerintah Desa Cikedung Lor, dan Dewan Kesenian Indramayu.

Ketua Yayasan Surya Pringga Dermayu, Sri Tanjung Sugiarti Tarka, mengatakan kegiatan ini melibatkan maestro tradisi Bujanggaan Indramayu, Ki Lebe Warki, berikut para seniman dari sanggar-sanggar yang ada di Indramayu. "Tujuan kegiatan ini selain pelestarian tradisi Bujanggaan, juga sebagai momentum upaya sinergitas seluruh elemen pelestari seni dan budaya di Indramayu termasuk di dalamnya pemerintah menjelang hari jadinya yang ke-496," kata dia.

Karena itu, Sri melanjutkan, pihaknya menghadirkan pula beragam pertunjukkan seni mulai dari Tari Topeng Indramayu, Tari Rudat Krasak, Tari Klana, Tari Rangdu Kentir, Tari Ronggeng Ketuk, dan Berokan.

Tak hanya pertunjukkan tradisi Bujanggaan, Yayasan Surya Pringga Dermayu juga menggelar aktivitas ramah anak di tengah acara bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip dengan menghadirkan perpustakaan keliling. “Pada dasarnya tradisi Bujanggaan merupakan aktivitas literasi. Karena itu, kegiatan ini merupakan momentum untuk menumbuhkan tingkat literasi anak-anak Indramayu," kata Bupati Indramayu Nina Agustina.

Selain itu, menurut Nina, dukungan penuh terhadap kegiatan ini merupakan bentuk nyata hadirnya pemerintah baik pusat maupun daerah terhadap masyarakat untuk bersama-sama melestarikan seni dan tradisi yang ada di Kabupaten Indramayu. "Demi kemaslahatan masyarakat".

Pertunjukkan tradisi Bujanggaan ini merupakan rangkaian akhir dari program pelestarian yang digagas Yayasan Surya Pringga Dermayu melalui dukungan program Dana Indonesiana Kemendikbudristek tahun 2022. Koordinator Litbang Yayasan Surya Pringga Dermayu, Abdullah Maulani, mengatakan selama satu tahun, pihaknya menggagas penerjemahan manuskrip-manuskrip tradisi Bujanggaan dan mengalihmediakannya ke dalam bentuk komik digital yang dapat diakses secara terbuka melalui laman http://bujangga.id.

Konten Eksklusif Lainnya

  • 28 April 2024

  • 27 April 2024

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan