maaf email atau password anda salah


KKP

Ekspor Perikanan Surplus Rp 78,5 triliun

Negara tujuan ekspor utama Amerika Serikat, Tiongkok dan Jepang. Pemerintah mendorong UMKM sektor kelautan dan perikanan dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional. #Infotempo

arsip tempo : 171538556119.

Konferensi pers Negara Tujuan Ekspor Produk Perikanan Indonesia.. tempo : 171538556119.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan 2022 sebagai momentum akselerasi. Selama periode Januari-November tahun ini nilai ekspor perikanan naik 10,66 persen dibanding periode sama 2021. 

Nilai ekspor ekspor perikanan Januari-November 2022 mencapai US$5,71 miliar dengan nilai impor US$0,64 miliar. "Surplus neraca perdagangan hasil perikanan US$5,07 miliar (Rp78,5 triliun dengan kurs Rp15.500)," kata pelaksana tugas Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Ishartini, Kamis, 29 Desember 2022.

Komoditas utama ekspor Indonesia adalah udang dengan nilai US$1.997,49 juta, tuna-cakalang-tongkol senilai US$865,73 juta, cumi-sotong-gurita sebesar US$657,71 juta, rumput laut US$554,96 juta dan rajungan-kepiting sebesar US$450,55 juta.

Negara tujuan ekspor utama seperti Amerika Serikat senilai US$2,15 miliar (37,63 persen), Tiongkok US$1,02 miliar (17,90 persen) dan Jepang US$678,13 juta (11,89 persen). Kemudian ASEAN US$651,66 juta (11,42 persen) dan 27 negara Uni Eropa senilai US$357,12 juta (6,26 persen).

Ishartini mengakui bahwa dinamika kondisi global seperti perang Rusia-Ukraina sangat berdampak pada ekspor perikanan Indonesia. Kendati demikian, Kementerian tetap menjaga pangsa pasar ke negara-negara tujuan ekspor utama. Selain itu, pemerintah juga mulai menjajaki tujuan pasar prospektif di Timur Tengah seperti pemenuhan katering haji dan umroh di Arab Saudi.

"Kami cari peluang alternatif selain pasar-pasar yang sudah mapan. Hal ini sebagai respon dinamika global yang terjadi sejak awal 2022 yang berpengaruh terhadap kelancaran arus barang," ujar Ishartini.

Ishartini meminta jajarannya mensosialisasikan kepada pelaku usaha tentang persetujuan kesepakatan dagang antara Indonesia dengan beberapa negara Eropa (Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss). Negara tersebut tergabung dalam EFTA (European - Free Trade Association) melalui IE-CEPA (Indonesia European - Comprehensive Economic Partnership Agreement).

Kemudian Mozambique-Preferential Trade Agreement (IM-PTA) yang menyepakati penurunan tarif untuk ikan tuna segar, kepiting dan udang beku. Sedangkan dengan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) merupakan perundingan perdagangan bebas antarnegara ASEAN (10 negara) dengan lima negara mitra, yaitu Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Australia, dan Selandia Baru.

Ishartini juga meminta jajarannya mempromosikan branding produk perikanan Indonesia dengan tagline “Indonesia Seafood: Naturally Diverse” dan sub tagline “Safe and Sustainable” di berbagai pameran dan pertemuan internasional. Bahkan ada beberapa komoditas ekspor yang memiliki branding produk sendiri, diantaranya “Indonesia Seaweed, Natural Binding Solutions to The World” untuk rumput laut, “Indonesian Pangasius, The Better Choice” untuk ikan patin.

Kemudian slogan “Indonesia Tuna, Sustainable by Tradition: One-by-One” untuk ikan tuna dan “Indonesian Shrimp, Discover The Taste of 17,000 Islands” untuk udang.

Ishartini mengungkapkan capaian nilai ekspor perikanan diperkirakan tumbuh 8,84 persen dengan nilai US$6,22 miliar hingga Desember 2022 dibanding akhir 2021. "Ekspor yang bergeliat ini juga berdampak positif terhadap minat investasi di sektor kelautan dan perikanan," kata dia.

Adapun realisasi investasi triwulan III-2022 mencapai Rp6,39 triliun atau meningkat 45,62persen dibandingkan periode 2021. Sebaran investasi sejumlah daerah seperti di Jawa Timur, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan dan Jawa tengah. Republik Rakyat Tiongkok menjadi negara terbesar yang berinvestasi pada sektor Kelautan dan perikanan, disusul Singapura, British Virgin Islands, dan Jepang.

"Kami memperkirakan realisasi investasi akan menembus Rp7,78 triliun atau meningkat 29,71persen pada Desember 2022 dibanding tahun sebelumnya,” kata Ishartini.

Adapun kepedulian Kementerian kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah perikanan dilakukan dengan mendorong pencairan kredit usaha rakyat (KUR). Total kredit yang disalurkan sebesar Rp9,02 triliun per November 2022 dan menjadi Rp9,7 triliun pada akhir tahun.

Pencairan KUR berdampak kepada penambahan tenaga kerja baru sebanyak 38,6 persen dan 83,16persen pelaku usaha bisa meningkatkan volume produksinya. Sedangkan 90,08persen pelaku usaha berhasil meraih peningkatan omset perbulannya.

Ishartini mengatakan peningkatan usaha dan omset UMKM tak lepas dari berbagai kegiatan yang dilakukan Kementerian. Di antaranya bimbingan teknis akses pembiayaan di 53 lokasi dengan melibatkan 4.240 pelaku usaha kecil menengah sektor kelautan dan perikanan. “Kami optimistis pada akhir 2022, kami bisa mendapatkan capaian-capaian yang lebih tinggi dibanding 2021," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menetapkan kebijakan holistik dari hulu-hilir pengembangan produk perikanan nasional. Tujuannya untuk meningkatkan daya saing sektor kelautan dan perikanan di tingkat nasional dan global. Dia juga  mengintruksikan jajarannya untuk terus meningkatkan kinerja ekspor produk perikanan.

Konten Eksklusif Lainnya

  • 11 Mei 2024

  • 10 Mei 2024

  • 9 Mei 2024

  • 8 Mei 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan