Sinergi Menjaga Inflasi Bahan Pokok
Pemerintah bersama pemangku kepentingan menjaga inflasi sampai Lebaran. #Infotempo
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengajak seluruh pemangku kepentingan di bidang barang kebutuhan pokok (bapok) menjaga inflasi. Komitmen ini menjadi penting karena sebentar lagi akan berlangsung Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.
Zulkifli berharap pemerintah bersama para pemangku kepentingan dapat menjaga laju inflasi sampai bulan puasa dan Lebaran tahun depan.
Hal tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) HBKN jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 2 Desember 2022. Turut hadir Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Tohir, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Badan Pangan Nasional I Gusti Ketut Astawa, serta sejumlah perwakilan dari Satgas Pangan, Bulog, Kementerian Perhubungan, kepala-kepala dinas yang membidangi perdagangan, hingga asosiasi-asosiasi pengusaha.
“Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan yang ada, baik pemerintah daerah, asosiasi, serta badan-badan usaha milik negara (BUMN) di bidang pangan untuk sama-sama bersiap menghadapi momen Nataru yang diikuti dengan puasa dan Lebaran. Kita perlu bersama-sama menjaga inflasi harga-harga bapok pada HBKN,” kata Mendag Zulkifli.
Menanggapi laju inflasi di tahun berjalan, Zulkifli bersyukur pengendalian inflasi telah menunjukkan hasil positif. Inflasi cenderung melandai dan terkendali. “Momentum ini tentu harus terus kita jaga. Dengan waktu yang tersisa, kita memasuki ‘sprint’ akhir dari maraton pengendalian inflasi yang kita lakukan. Upaya all out perlu kita lakukan bersama,” kata dia.
Mendag meminta bantuan pemerintah daerah untuk terlibat langsung dalam upaya pengendalian inflasi. Langkah-langkah tersebut meliputi turun ke pasar dan sentra produksi untuk memastikan stok dan harga, menggelar operasi pasar atau pasar murah, mengoptimalisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk pengendalian inflasi daerah, mengawal kelancaran distribusi bapok, dan berkoordinasi dengan dinas perhubungan, PT. Pelindo, serta Satgas Pangan.
“Sebagai langkah antisipasi HBKN Nataru, saya meminta pemerintah daerah agar memperkuat kolaborasi dan koordinasi sebagai aspek kunci pengendalian inflasi terutama pangan bergejolak,” kata Zulkifli.
Mendag berpesan kepada para pengusaha agar mempererat kerja sama dalam menjaga inflasi. Langkah-langkah yang dapat ditempuh adalah menjaga harga di tingkat wajar, mengantisipasi jumlah dan ketepatan waktu pendistribusian pasokan, dan membantu pemerintah menggelar pasar murah.
“Kami selalu terbuka untuk berdialog, mari kita diskusikan masalah-masalahnya. Kita perlu koordinasi yang baik untuk memastikan ketersediaan stok dan harga yang terjangkau,” ujarnya.
Dalam Rakornas tersebut, Mendag menggarisbawahi sejumlah perkembangan stabilisasi harga yang dijalankan Kementerian Perdagangan. Terkait beras, realisasi program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) telah mencapai 1.038.411 ton, atau lebih tinggi 35 persen dari tahun lalu.
Menjelang Nataru, harga bapok secara umum terkendali dan stabil. Sebagian besar harga bapok per 28 November 2022 berada dalam kondisi yang stabil, bahkan dalam tren penurunan signifikan jika dibandingkan dengan bulan lalu dan minggu lalu.