Kementerian ESDM Lakukan Uji Cold Startability B40
Terdapat 2 formula bahan bakar yang digunakan pada Road Test B40.#InfoTempo
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui pendanaan oleh Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melakukan uji Cold Startability (kemudahan penyalaan kendaraan pada temperatur rendah) melakukan berbagai rangkaian uji kelayakan B40 (campuran 40 persen biodiesel pada bahan bakar solar) sebagai bahan baku penggerak mesin diesel.
Hasilnya, uji kelayakan yang dilakukan oleh Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi "Lemigas" dan Balai Besar Survei dan Pengujian KEBTKE itu dapat dinyalakan dengan baik dimana masih memenuhi standar yang ditetapkan yaitu kurang dari 5 detik.
"Untuk hasilnya sebagai standar menghidupkan mesin paling lama 5 detik, dan catatan saya tadi paling cepat kira-kira 1 detik. Ini Bukti otentik kalau B40 siap digunakan di-engine," kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana selepas melakukan pengujian cold startability pada Road Test B40 di wilayah Perkebunan Tambi di ketinggian 1400 Mdpl, Rabu 26 Oktober 2022.
Pada pengujian kali ini, terdapat 2 formula bahan bakar yang digunakan pada Road Test B40 yaitu formula pertama, B30D10 yang terdiri dari campuran 30 persen Biodiesel (B100), 10 persen Diesel Nabati/HVO (D100) dan 60 persen Solar Murni (B0). Dan formula kedua B40 yang terdiri dari campuran 40 persen Biodiesel (B100) dan 60 persen Solar Murni (B0).
Pengadaan bahan bakar Solar Murni dan D100 disediakan oleh PT Pertamina (Persero) dan untuk B100 dengan spesifikasi khusus disediakan oleh Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (APROBI) sebagai asosiasi dari Badan Usaha BBN Jenis Biodiesel.
Selain melakukan uji cold startability, dilakukan pula beberapa pengujian. Salah satunya melakukan pengujian kualitas mutu bahan bakar dan pelumas yang bertujuan untuk mememastikan kualitas mutu bahan bakar sebelum dan sesudah dicampur sampai masuk ke dalam engine sesuai dengan kualitas mutu yang dipersyaratkan. Di samping itu, analisa pelumas untuk memastian dan membandingkan kualitas pelumas pada awal dan pelumas bekasnya.
Tim teknis uji jalan bahan bakar biodiesel B40 pada kendaraan bermesin diesel juga telah menyelesaikan beberapa pengujian antara lain analisis konsumsi bahan bakar, uji kualitas mutu bahan bakar dan pelumas, uji kinerja engine, uji stabilitas penyimpanan bahan bakar dan uji startability.