Mendagri Berikan Bantuan Korban Longsor Bawah Laut di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara
Bentuk bantuan disesuaikan dengan kebutuhan korban dan sudah dikoordinasikan dengan pemerintah daerah. #Infotempo
Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian memberikan bantuan korban terdampak bencana abrasi air laut di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Bantuan diserahkan Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah, Agus Fatoni, mewakili Menteri Dalam Negeri, pada Rabu, 13 Juli 2022, di Amurang Kabupaten Minahasa Selatan.
Penyerahan bantuan kepada korban bencana didamping Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Selatan, Forkopimda, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Sulut, Sekretaris Daerah, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Minahasa Selatan dan Camat setempat.
"Bentuk bantuan disesuaikan dengan kebutuhan korban dan kami sudah koordinasikan dengan pemerintah daerah, berupa makanan dan kebutuhan sehari-hari diantaranya beras, kacang hijau, air mineral, penyedap rasa, susu bubuk, susu kental manis, gula putih, gula aren, teh, kopi, kue kering dan ikan kering," tutur Fatoni.
Dalam penyerahan bantuan tersebut, Fatoni menyampaikan salam Menteri Dalam Negeri dan turut prihatin atas bencana yang terjadi. "Kami datang kesini menyampaikan bantuan dari Bapak Menteri Dalam Negeri dan Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Pusat. Bapak Menteri dan Ibu menyampaikan salam untuk Bapak/Ibu dan adik-adik semua, turut berduka dan ikut merasakan bencana yang dialami, serta mendoakan semoga semua korban longsor bawah laut beserta keluarga selalu sehat dan dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Fatoni.
Sementara itu, Bupati Minahasa Selatan Frangky Donny Wongkar, menyampaikan terima kasih atas bantuan Menteri Dalam Negeri. "Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan dan masyarakat mengucapkan terima kasih atas bantuan dan atensi Bapak Menteri Dalam Negeri dan Ibu beserta jajaran atas perhatian dan bantuan yang diberikan," kata dia.
Frangky menambahkan, puluhan bangunan dan fasilitas umum rusak akibat abrasi air laut. "Bangunan dan sarana prasarana yang hilang (tenggelam) diantaranya, jembatan penghubung Pantai Boulevard, icon wisata I am Amurang, bangunan penyulingan air laut, sejumlah perahu nelayan dan alat tangkap," ujarnya.
Selain itu, Camat Amurang Rommy Ferdinand Rumagit, menyampaikan kerusakan rumah penduduk. "Sebanyak 114 bangunan terdampak abrasi air laut ini, yaitu 36 rumah tenggelam, 30 rumah terdampak dalam zona 20 meter dari jarak longsor dan 48 rumah terdampak 50 meter dari lokasi longsor. Sebanyak 116 Kepala Keluarga dan 348 jiwa terdampak bencana ini diungsikan dibalai desa dan tempat penampungan," pungkas Rumagit.
Sebagai bentuk respon cepat, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan telah membangun hunian sementara sebanyak 120 kamar. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Minahasa Selatan, Nixon W.S Mukuan, mengatakan "hunian sementara telah dibangun diatas tanah seluas 1,2 hektare. Pembangunan tersebut dilakukan secara bergotong royong oleh masyarakat dari 17 kecamatan dan SKPD. Diharapkan dapat digunakan minggu depan. Sedangkan, untuk hunian tetap, Pemda Minahasa Selatan telah menyiapkan tanah seluas 5 hektar," ucapnya.