maaf email atau password anda salah


Kementerian Dalam Negeri

Tiga Masalah Utama Sumber Daya Manusia Birokrasi

Masalah kompetensi masih menjadi tantangan dalam pemenuhuan kapasitas ASN. #Infotempo

arsip tempo : 171410818796.

Agus Fatoni, Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri. . tempo : 171410818796.

Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Agus Fatoni, meminta aparatur sipil negara (ASN) berperan aktif dalam mengatasi berbagai permasalahan di birokrasi. Aparatur diharapkan mampu memecahkan tiga permasalahan utama sumber daya manusia di lingkungan birokrasi, yaitu soal kompetensi, komitmen dan koordinasi atau kolaborasi.

"Kalau pegawai atau ASN bisa ditingkatkan kompetensinya, saya yakin, kinerja ASN akan jauh lebih bagus lagi. Ini menjadi pekerjaan rumah kita,” kata Fatoni pada saat menjadi pembicara kunci dalam acara Seminar Nasional dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Sekretaris DPRD Kabupaten/Kota seluruh Indonesia (Asdeksi) bertajuk "Penguatan Kinerja Keuangan Pada Sekretariat DPRD yang Selaras dengan Sistem Kerja DPRD", di Hotel Vasa, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 11 Juni 2022.

Menurut Fatoni, ada tiga masalah utama sumber daya manusia di birokasi. Pertama, kompetensi. “Ini menjadi problem bersama. Berapa banyak ASN yang memiliki kompentensi yang dibutuhkan di dinas?, paling 20 persen yang bisa diandalkan, dipercaya dan mampu menjalankan tugas dengan baik,” ujarnya.

Dia mengatakan apabila kompentensi pegawai atau ASN dapat ditingkatkan, maka kinerja aparatur akan lebih baik. “Ini menjadi PR kita,” tuturnya. Untuk meningkatkan kapasitas di era digital seperti sekarang sangat muda.

Peningkatkan kapasitas SDM pada era digital tidak harus mahal. "Tidak harus ada biaya. Bisa lewat Youtube, video tutorial, webinar, buku elektronik dan lain-lain. Bisa juga inhouse training," kata Fatono.

Permasalahan kedua, adalah komitmen. Tanpa komitmen akan sulit bekerja dengan maksimal dan menghasilan karya besar. “Komitmen ini menyangkut tanggung jawab. Pegawai harus punya tanggung jawab. Punya rasa rasa memiliki yang kuat, sehingga akan lahir jiwa militansi,” ujarnya.

Menurut Fatoni, ASN harus memiliki rasa memiliki, kesungguhan dan tanggung jawab. Dia menambahkan sebagian orang ingin bekerja dengan ringan dan tanpa risiko. “Nah, kalau SDM punya kompetensi bagus tetapi tidak punya komitmen, itu tidak banyak berguna bagi organisasi.”

Ketiga, kata Fatoni, adalah koordinasi dan kolaborasi. Koordinasi menyangkut kekompakan, kerja tim, sinergi dan kolaborasi. “Kalau ada orang punya kompetensi bisa bekerja dengan maksimal, bila bekerja bersama, berkoordinasi dan kolaborasi, ada perkejaan besar lainnya yang bisa dihasilkan dengan maksimal,” ujar Fatoni.

Fatoni menekankan kerja tim sangat penting. “Karena masih banyak yang ingin menonjol sendiri, egois, tidak menerima masukan, merasa pintar sendiri dan merasa menang sendiri," tuturnya.

Fatoni juga menekankan komitmen ASN untuk melakukan reformasi birokrasi. Upaya ini penting dilaksanakan untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, efektif, efesien, akuntabel dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Pemerintah daerah dapat melakukan perubahan di delapan area. “Di antaranya, manajemen perubahan, pelayanan publik, pengawasan, akuntabilitas, kelembagaan. Selain itu, penataan sektor tata laksana, SDM, dan deregulasi kebijakan juga penting diperhatikan," kata Fatoni.

Konten Eksklusif Lainnya

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024

  • 23 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan