Ditjen Perhubungan Laut Pastikan Kesiapan Angkutan Lebaran 2022
Jumlah pemudik dengan transportasi laut pada tahun ini diperkirakan 1,4 juta orang naik 234 persen dibandingkan 2021.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggelar rapat koordinasi kesiapan penyelenggaraan angkutan laut Lebaran tahun 1443 H/2022, Selasa, 12 April 2022. Rakor dibuka oleh pelaksana tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Mugen S Sartoto.
Rapat dihadiri Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang SDM dan Kehumasan Adita Irawati, juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, Kepala BMKG Eko Prasetyo, para pejabat Ditjen Perhubungan Laut dan seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) seluruh Indonesia.
Capt. Mugen, mengatakan rapat koordinasi bertujuan untuk memantapkan koordinasi antar-instansi, penyedia jasa dan asosiasi yang terlibat langsung penyelenggaraan angkutan laut Lebaran, agar tercipta mudik aman dan mudik sehat. “Sesuai arahan Presiden Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna bahwa mudik tahun ini diperkirakan akan melibatkan pergerakan 76-80 juta orang,” ujarnya, Selasa, 12 April 2022.
Presiden Jokowi, kata Capt. Mugen, meminta agar betul-betul disiapkan perencanaan yang baik dalam mengelola traffic management, sehingga bisa dihindari terjadinya penumpukan penumpang pada saat arus mudik dan arus balik. “Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menegaskan mengingat pandemi belum sepenuhnya selesai, maka dihimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada, segera divaksin dan booster, dan disiplin menjalankan protokol kesehatan,” tuturnya.
Capt. Mugen menjelaskan dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan berperan aktif dalam mempersiapkan angkutan mudik lebaran 2022. “Terutama menggunakan jasa transportasi laut guna menjamin keselamatan dan kesehatan penumpang, awak kapal, dan petugas pelabuhan, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam rangka mengurangi risiko penyebaran Covid-19,” jelasnya.
Ditjen Perhubungan Laut, kata Capt. Mugen, memastikan seluruh armada kapal dalam keadaan laik laut. “Menginstruksikan kepada seluruh unit pelaksana teknis (UPT) di seluruh Indonesia untuk melaksanakan uji kelaiklautan kapal terhadap seluruh kapal yang berada/beroperasi di wilayah kerjanya,” ujarnya.
Kepala UPT di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Terminal Penumpang, Operator Kapal, diperintahkan melaksanakan beberapa hal-hal penting, yaitu membentuk posko pelayanan Angkutan Laut Laut Lebaran Tahun 2022 (1443 H) sesuai Instruksi Dirjen No: IR- DJPL /2/2022 di wilayah kerja. Selain itu melibatkan instansi dan stakeholder terkait di pelabuhan serta melaporkan perkembangannya setiap hari ke Posko Kantor Pusat Ditjen Hubla.
Capt. Mugen juga memerintahkan para Kepala UPT menyediakan alat pemeriksaan Kesehatan, fasilitas vaksin dan tempat isolasi sementara. Kemudian memastikan seluruh petugas dalam keadaan sehat dengan melakukan pemeriksaan rutin, seluruh penumpang wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan membuat contingency plan jika terjadi hal-hal yang darurat.
“Selain itu, juga harus memastikan seluruh penumpang, petugas baik di pelabuhan maupun di kapal menerapkan protokol kesehatan 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” kata Capt. Mugen. “Juga memastikan pengecekan suhu tubuh kepada seluruh penumpang dan petugas baik di pelabuhan maupun di kapal.”
Kepala UPT juga diminta agar seluruh fasilitas di pelabuhan maupun di kapal telah dibersihkan dan dilakukan disinfektan secara berkala. “Juga meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran serta berkoordinasi dengan instansi dan stakeholder terkait, termasuk dengan BMKG,” tuturnya.
Hal penting lain yang harus disiapkan adalah mengoptimalkan potensi armada pada daerahnya masing-masing, terutama ruas-ruas dengan jumlah penumpang tertinggi pada arus mudik/balik.
Khusus perusahaan pelayaran diwajibkan untuk memperbaharui/meng-update informasi terkini jadwal kedatangan/keberangkatan kapal baik di pelabuhan atau melalui media sosial.
Survey Badan Litbang Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah orang mudik dengan transportasi laut sekitar 1,4 juta penumpang naik 234 persen dibandingkan 2021. Sedangkan untuk mengantisipasi peningkatan penumpang tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyiapkan armada kapal laut sebanyak 1.186 unit dengan kapasitas 2,46 juta orang penumpang.