MAKASSAR - Pembangunan rumah sakit (RS) Batua di jalan Abdullah dg. sirua bakal dilanjutkan tahun depan.
Diketahui, selama ini mangkrak lantaran adanya indikasi korupsi. Kasus sementara berproses di kepolisian.
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto mengatakan rencana untuk melanjutkan proyek berdasarkan usulan dewan.
Realisasinya, tetap menunggu proses hukum yang sedang berjalan.
“Usulan teman-teman di dewan dianggarkan ya kita anggarkan. Tadinya ada anggarannya saya coret tapi usulan teman-teman di Dewan akhirnya kembali lagi,” ujarnya saat ditemui belum lama ini.
Adapun anggaran yang diusulkan pemerintah sebesar Rp10 miliar. Bakal dibebankan dalam APBD pokok 2022.
Plt Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Helmy Budiman mengatakan dana itu digunakan untuk pembangunan beberapa lantai.
Harapannya, fasilitas kesehatan itu bisa segera difungsikan mengingat masih situasi pandemik covid 19.
“Belum bisa untuk semuanya, untuk lantai satu dan dua saja. Minimal bisa difungsikan dulu,” jelasnya.
Diketahui, pembangunan RS Batua terpaksa dihentikan lantaran adanya indikasi korupsi. Temuan polisi, pembangunan tidak sesuai dengan spesifikasi dan tidak layak digunakan.
Sejauh ini, telah ditetapkan 13 orang tersangka. Adapun hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, taksiran kerugian negara akibat penyalahgunaan anggaran sebesar Rp22 miliar.
Silakan berlangganan untuk membaca keseluruhan artikel ini.
Mulai dari
Rp. 58.000*/Bulan
Akses tak terbatas di situs web dan mobile Tempo
Aplikasi Tempo Media di Android dan iPhone
Podcast, video dokumenter dan newsletter
Arsip semua berita Majalah Tempo sejak terbit 1971 dan Koran Tempo sejak edisi perdana 2001
Register di sini untuk mendapatkan 5 artikel premium gratis. Jika sudah berlangganan, silakan login