Risma Pastikan Korban Banjir Gorontalo Dapat Bantuan
Pemerintah Kabupaten Gorontalo diminta membangun tanggul untuk melindungi pemukiman warga dari luapan danau.
GORONTALO – Menteri Sosial Tri Rismaharini berharap kondisi segera pulih dan masyarakat korban banjir di Kabupaten Gorontalo dapat beraktivitas kembali. "Tidak boleh menyerah meski kebanjiran,meski susah tetap semangat belajar," kata Risma kepada anak-anak pada saat mengunjungi korban banjir di Gorontalo, Rabu, 29 September 2021.
Tiba di lokasi bencana alam di Desa Kayubulan, Kecamatan Limboto dan Desa Buhu, Kecamatan Telaga Jaya, Risma menyusuri jalan-jalan yang masih tergenang air dengan perahu karet. Di beberapa lokasi, banjir masih mencapai hingga dua meter di beberapa lokasi yang dikunjungi.
Risma menyapa warga yang masih bertahan di rumahnya satu persatu. Dengan bantuan yang dibawa, dia membagikannya langsung kepada warga.
Risma didampingi Sekjen Kementerian Sosial, Harry Hikmat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Idah Syahidah Rusli Habibie, Anggota DPD RI dari Gorontalo Rahmijati Jahja dan Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo. Rombongan melihat dan memastikan masyarakat terdampak bencana mendapatkan bantuan.
Selama menyelusuri kawasan bencana, Risma memperhatikan dan mempelajari kontur geografi di sekitar lokasi banjir. Di lokasi, Menteri Sosial mendapat penjelasan dari jajarannya tentang banjir yang setiap tahun melanda di wilayah tersebut. “Jadi kalau saya lihat, ini bagian dari danau, lalu dijadikan perumahan. Pasti ada perbedaan ketinggian karena ini merupakan daerah cekungan,” ujarnya.
Setelah mengidentifikasi akar masalah, Risma memberikan masukan kepada Bupati Nelson Pomalingo agar dibangun tanggul. “Tadi saya minta Pak Bupati untuk pembuatan tanggul,” kata Risma. Pembangunan tanggul diharapkan menjadi solusi permanen terhadap banjir.
Dalam kesempatan tersebut, tak lupa Mensos dan rombongan juga menyapa dan memotivasi anak-anak yang mendapatkan Layanan Dukungan Psikososial (LDP). Risma berpesan, agar anak-anak di posko pengungsian tetap semangat dan tidak menyerah meski sering terdampak banjir. “Terimakasih banyak Ibu, sehat selalu dan panjang umur,” kata salah satu anak di posko pengungsian.
Dalam kesempatan tersebut, di Desa Kayubulan, Risma menyalurkan bantuan berupa tenda gulung merah 168 lembar, matras merah 117 lembar, kasur merah 26 lembar, selimut merah 30 lembar, famili kit 45 paket, kid ware 22 paket, food ware 30 paket dan alat dapur keluarga 30 paket.
Sedangkan bantuan di Desa Buhu Kecamatan Talagajaya terdiri dari makanan siap saji 200 paket, makanan anak (biskuit) 20 paket, family kit 85 paket, food ware 26 paket, kids ware 21 paket, matras merah 162 lembar, tenda gulung merah 88 lembar, selimut merah 85 lembar, alat dapur keluarga 27 paket dan kasur merah 22 lembar. Total bantuan dua lokasi tersebut sebesar Rp 270,9 juta.
Bencana banjir disebabkan oleh luapan Danau Limboto mengakibatkan 361 kepala keluarga (1154 jiwa) terdampak banjir di Desa kayu bulan. Sedangkan di Desa Buhu sebanyak 74 kepala keluarga (255 jiwa).
Risma mengungkapkan Kementerian Sosial melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Gorontalo sudah hadir selama dua minggu di lokasi banjir. Tagana membantu mendata, menyalurkan kebutuhan logistik dan mendirikan dapur umum sejak Jumat, 24 September 2021.
Dari dapur umum, sebanyak 17.350 paket makanan disalurkan untuk beberapa desa yang terdampak bencana. Tak hanya itu, Kemensos juga mendirikan posko pengungsian di desa Buhu, Kecamatan Telaga Jaya dan memberikan layanan dukungan psikososial bagi anak-anak korban bencana yang ada di posko pengungsian.
Diketahui, Desa Kayu Bulan dan Desa Buhu yang dikenal sebagai kampung nelayan menjadi langganan banjir. Air menggenangi kawasan tersebut sejak Jumat, 24 September 2021 akibat curah hujan tinggi sehingga debit air Danau Limboto meluap.