maaf email atau password anda salah


Universitas Terbuka

Dies Natalis Ke-37 Universitas Terbuka

Selama 37 tahun Universitas Terbuka mendukung program pendidikan untuk semua hingga pelosok Tanah Air.

arsip tempo : 171415782657.

Acara puncak Dies Natalis ke-37 Universitas Terbuka (UT) dan Diasporseni Nasional UT 2021 dengan tema 'Membangun SDM Unggul melalui Digital Learning Ecosystem', secara luring, Sabtu, 4 September 2021.. tempo : 171415782657.

Universitas Terbuka menggelar kegiatan acara puncak Dies Natalis ke-37 Universitas Terbuka (UT) dan Diasporseni Nasional UT 2021 dengan tema 'Membangun SDM Unggul melalui Digital Learning Ecosystem', pada Sabtu, 4 September 2021. Acara ini digelar secara luring di Universitas Terbuka Convention Center  dengan protokol kesehatan ketat, juga secara daring (link Zoom dan livestreaming UT-TV) yang diikuti oleh pegawai, mahasiswa UT, peserta Diasporseni Nasional UT 2021, dan perwakilan dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta mitra.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Terbuka, Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D menyampaikan UT berkontribusi besar bagi kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia. Terutama mengemban misi utama untuk membuka akses pendidikan tinggi berkualitas bagi semua lapisan masyarakat yang disimbolkan dengan kredo 'making higher education open to all'.

"Semua yang telah kita lakukan bertujuan untuk mendorong terciptanya pemerataan kualitas sumber daya manusia di Indonesia dari Sabang hingga Merauke," kata Ojat dalam acara puncak Dies Natalis ke-37 Universitas Terbuka, Sabtu, 4 September 2021.

Rektor Universitas Terbuka, Ojat Darojat, menerima piagam rekor MURI untuk kategori Perguruan Tinggi dengan alumni terbanyak, Perguruan Tinggi dengan jangkauan layanan terluas, dan Perguruan Tinggi dengan lulusan terbanyak yang lulus CPNS formasi 2019.

Ojat menjelaskan, hidup berdampingan dengan Covid-19 membuat UT semakin hebat. Berbagai terobosan telah dilakukan agar kualitas dan kewibawaan akademik UT tetap berdiri tegak.

"Tutorial Webinar (Tuweb) merupakan layanan yang paling popular di masa pandemi, melengkapi layanan tutorial online secara asynchronous yang sudah lama diikuti mahasiswa UT," ujarnya.

Selain itu, Ojat melanjutkan, Learning Management System (LMS) sebagai platform penting layanan pembelajaran jarak jauh, juga terus diupgrade dan customized agar semakin menarik dan berkualitas. UT juga memiliki sistem ujian online berbasis web yang bisa diikuti mahasiswa termasuk bagi mahasiswa yang menempuh ujian Tugas Akhir Program selama masa pandemi.

"Terobosan terkini, UT juga telah mengembangkan SUO yang dilengkapi dengan online proctoring yang akan semakin mempermudah mahasiswa dalam mengikuti ujian," kata dia.

Ojat menegaskan, selama 37 tahun UT terus mengabdi dan mendukung program-program pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah. Salah satunya sebagaimana disampaikan oleh Presiden RI, Joko Widodo, pada saat Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2021 lalu, di mana Presiden menekankan terwujudnya 'Pendidikan untuk Semua', yang bersifat inklusif hingga pinggiran dan pelosok tanah air dengan mengedepankan kualitas.

"Sebagai respon terhadap arahan Bapak Presiden RI, UT telah berupaya membuka kesempatan untuk kuliah di UT dengan mengedepankan inklusivitas yang bisa diakses siapapun sesuai dengan konsep dan makna kata Terbuka pada nama Universitas Terbuka," ujarnya.

Upaya peningkatan daya jangkau layanan juga terus UT lakukan agar masyarakat yang tinggal di daerah 3T (terluar, terdepan dan tertinggal) bisa meneruskan mimpi mereka, untuk berkuliah tanpa harus meninggalkan kampung halaman atau pekerjaan sehari-hari. "Banyak guru-guru maupun pegawai, serta generasi muda yang tinggal di daerah 3T memilih UT sebagai tempat menimba ilmu," kata Ojat.

Untuk mendukung kesuksesan belajar mahasiswa, UT beberapa tahun terakhir ini telah memberikan berbagai program seperti Pelatihan Keterampilan Belajar Jarak Jauh (PKBJJ), workshop tugas mata kuliah (assignment workshop) dan klinik persiapan ujian (exam clinic). "Layanan seperti ini sangat penting agar mahasiswa UT secara bertahap tumbuh menjadi pembelajar jarak jauh yang tangguh," ujarnya..

Ojat menjelaskan, saat ini Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Tinggi di Indonesia baru mencapai 34.58 persen. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan Negara tetangga seperti Malaysia maupun Singapura.

"Kami berusaha keras mewujudkan harapan agar UT mempunyai 1 juta mahasiswa dalam beberapa tahun ke depan. Karena itulah, Saya kembali menggelorakan Program Wajib Kuliah bagi semua penduduk Indonesia, agar angka 1 juta tidak hanya menjadi sekedar utopia ataupun halusinasi".

Pada acara puncak Dies Natalis ke-37 UT ini, juga dilakukan penyerahan rekor Muri untuk tiga kategori. Pertama Perguruan Tinggi dengan alumni terbanyak. Kedua, Perguruan Tinggi dengan jangkauan layanan terluas. Ketiga, Perguruan Tinggi dengan lulusan terbanyak yang lulus CPNS formasi 2019.

"Alumni Universitas Terbuka saat ini mencapai 1,8 juta orang. Mereka aset bangsa karena merupakan SDM yang unggul, bukti keunggulan lulusan UT adalah diterimanya 9.436 alumni UT sebagai CPNS tahun 2019 (terbanyak)," kata Ojat.

Konten Eksklusif Lainnya

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024

  • 23 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan