Penataan Masjid Tua Semarang, Wujud Gotong-Royong Untuk Kepentingan Rakyat
Selain menjadi pusat ibadah, penataan ulang Masjid Baiturrahman ini diharapkan juga menjadi tempat singgah pengguna jalan tanpa menimbulkan kemacetan.
Semarang memiliki sejarah panjang penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Banyak masjid tua yang menjadi saksi penyebaran Islam sehingga nilai historisnya harus dirawat dan dipelihara sebaik-baiknya. Salah satunya adalah Masjid Baiturrahman yang berdiri sejak 1974.
Wacana penataan Masjid Baiturrahman yang menjadi sentra ikonik Semarang diharapkan dapat meningkatkan semangat ibadah dan mengembalikan wujud bangunan aslinya sesuai kaidah cagar budaya.
Hal ini disampaikan anggota Komisi V DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Dapil Jawa Tengah I, Mochamad Herviano Widyatama atau yang biasa dikenal dengan Mas Vino. Menurutnya, penataan bangunan Masjid Baiturrahman harus membuat jamaah nyaman dan menjadi ikon kebanggaan warga Semarang.
“Iya (penataannya) harus sesuai dengan NSPK bangunan gedung dan kaidah penataan cagar budaya. Kalau bagus, kenyamanan ibadah meningkat dan masjid ini akan menjadi kebanggaan warga muslim Semarang,” ujar Vino, Kamis, 2 September 2021.
Ia menjelaskan ke depan selain menjadi pusat ibadah, penataan ulang Masjid Baiturrahman ini diharapkan juga menjadi tempat singgah pengguna jalan tanpa menimbulkan kemacetan.
“Pemugaran Kawasan Pusaka Masjid Raya Baiturrahman ini nantinya juga bisa bermanfaat untuk mendongkrak ekonomi masyarakat lewat wisata religi cagar budaya,” ujar Vino.
Ia pun mengingatkan agar kolaborasi pembangunannya harus mencerminkan semangat gotong-royong untuk kepentingan masyarakat. Apalagi saat situasi isulit pandemi saat ini. Vino terus mendorong berbagai pembangunan di Semarang sebagai wujud tanggung jawab dirinya guna memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Semarang.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kolaborasi dari Kementerian PUPR, Pemkot, Pemprov, anggota legislatif dan masyarakat Semarang yang telah mendukung proses pemugaran bangunan ini. Asalkan kompak gotong royong untuk kepentingan warga Semarang dan menjaga protokol kesehatan, kita bisa bangkit bersama melewati pandemi ini,” ujarnya.
Dalam acara groundbreaking, turut mengundang diantaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, Kepala Kejati Jateng Priyatno, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti dan Direktur Bina Penataan Bangunan Boby Ali Azhari.