maaf email atau password anda salah


Dikdasmen Kemendikbudristek

Bersiap Menggelar Asesmen Nasional

Tujuan asesmen sebagai pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program keseteraan jenjang sekolah dasar dan menengah.

arsip tempo : 173077793575.

Ilustrasi pembelajaran jarak jauh.. tempo : 173077793575.

JAKARTA – Ernita, Kepala Sekolah SMAN 12 Pekanbaru optimistis pelaksanaan Asesmen Nasional 2021 di kotanya dapat berlangsung dengan lancar. Kendati pekan ini sekolahnya masih melaksanakan pembelajaran jarak jauh, ia berharap simulasi dan try out dapat berlangsung setelah 6 September mendatang.

Status Pekanbaru saat ini masih PPKM level 4. Wali Kota Pekanbaru Firdaus, melalui Surat Edaran Nomor: 19/SE/SATGAS/2021 mengatakan pemberlakuan ini berlangsung dari tanggal 24 Agustus hingga 6 September.

“Pendidikan di Pekanbaru berjalan baik walau masih PPKM. Pembelajaran daring tetap terlaksana dengan baik. Mudah-mudahan levelnya (PPKM) menuju ke arah yang lebih baik sehingga kami bisa segera tatap muka dan bersiap asesmen nasional,” kata Ernita saat dihubungi, 29 Agustus lalu.

Dia mengaku prasarana penunjang Asesmen Nasional 2021 di sekolahnya sudah lengkap. “Insyaallah perangkat TIK (teknologi informasi dan komunikasi) aman, kok,” ujarnya.

Pendapat serupa dituturkan Kurniawan Saputra. Pengajar di SMAN 8 Depok ini mengaku tidak ada kendala dengan ketersediaan komputer, sehingga pelaksanaan simulasi yang berlangsung pada 25 Agustus 2021 berlangsung lancar.

“Masalahnya bukan perangkat, tapi kami tidak bisa melaksanakan AN sesuai jadwal, karena Pak Wali Kota Depok (Mohammad Idris) bilang kalau sekolah baru bisa tatap muka setelah kegiatan penilaian tengah semester pada minggu ketiga September,” ujar Kurniawan.

Menurut dia, tatap muka baru bisa berjalan sekitar awal Oktober. “Padahal AN untuk SMA kan jadwalnya dimulai sebelum itu,” kata Kurniawan mengutip jadwal Asesmen Nasional 2021 untuk tingkat SMA, MA dan sederajat akan dilaksanakan pada tanggal 27 September hingga 30 September 2021.

Namun begitu, Kurniawan tidak khawatir. Sekolah tempatnya mengajar kemungkinan baru dapat melangsungkan asesmen pada Februari 2022. Oleh karena itu, simulasi tetap digelar agar tidak gagap ketika pemerintah daerah memberi lampu hijau untuk pelaksanaannya.

Kurniawan mengatakan peserta didik membutuhkan adaptasi dengan soal-soal yang tersaji dalam asesmen nasional. “Problem selama simulasi lebih ke bentuk soal AKM (asesmen kompetensi minimum) yang menurut saya extra ordinary. Perlu pembiasaan untuk ngerjain soal-soal seperti itu,” ucapnya.

Asesmen Nasional memiliki tiga komponen saat pengujian, yakni AKM yang berfungsi untuk mengukur literasi dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif, survei karakter sebagai pengukur sikap, kebiasaan dan nilai-nilai pada hasil belajar kognitif. Terakhir survei lingkungan belajar untuk mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim resmi mengganti ujian nasional menjadi asesmen nasional. Tujuan asesmen sebagai pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program keseteraan jenjang sekolah dasar dan menengah.

Perubahan mendasar pada asesmen tidak lagi mengevaluasi capaian murid secara individu, tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.

Nadiem mengatakan guna membiasakan diri terhadap asesmen siswa diharapkan lebih aktif mendedah sumber pengetahuan dari berbagai penjuru. Tidak lagi semata berharap pada latihan soal dari bimbingan belajar.

Menurut Nadiem, untuk meningkatkan AKM dalam hal literasi, peserta AN sebaiknya membaca buku, koran, majalah sebanyak-banyaknya. Sedangkan untuk meningkatkan kompetensi numerasi, tidak ada jalan pintas selain meningkatkan kemampuan berpikir kritis murid-murid secara sistematis. “Itu semua butuh proses dan memang tidak dapat dibimbelkan,” ujarnya.

Ihwal keputusan sejumlah daerah yang tidak memberlakukan asesmen nasional pada September 20201, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, mengatakan pelaksanaan pada tahun ini berlangsung adaptif dan fleksibel sesuai dengan situasi pendemi di berbagai daerah.

“Asesmen Nasional hanya akan dilakukan jika di daerah itu sudah boleh pembelajaran tatap muka terbatas. Kalau daerah sudah boleh PTM Terbatas, secara logis seharusnya melakukan AN juga,” kata Anindito. (*)

Konten Eksklusif Lainnya

  • 5 November 2024

  • 4 November 2024

  • 3 November 2024

  • 2 November 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan