Harga Komoditas Pertambangan Naik, HPE Berubah

Kabar baik muncul di tengah pandemi Covid-19. Harga sejumlah komoditas pertambangan alami mengalami tren positif hingga periode akhir Juli 2021. Kondisi ini berdampak pada penetapan harga patokan ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan bea keluar (BK) untuk periode Agustus 2021 seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 46 Tahun 2021 tanggal 28 Juli 2021.

“Komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsetrat timbal, konsentrat pasir besi, konsetrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian mengalami kenaikan dibandingkan periode bulan lalu,” ujar Wisnu Wardhana, pelaksana tugas Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari. “Hal tersebut antara lain dikarenakan adanya peningkatan permintaan dunia. Sementara konsentrat tembaga, konsentrat seng, dan konsentrat ilmenite mengalami penurunan harga. Sedangkan untuk konsentrat mangan dan pellet konsentrat pasir besi tidak mengalami perubahan.”

Produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode bulan Agustus 2021 salah satunya  adalah konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62% dan ≤ 1% TiO2) dengan harga rata-rata sebesar USD 196,71/WE atau naik sebesar 1,26%. Kenaikan juga berlaku untuk konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50% dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10%) dengan harga rata-rata sebesar USD 100,52/WE atau naik sebesar 1,26%.

Konsentrat timbal (Pb ≥ 56%) juga mengalami kenaikan dengan harga rata-rata sebesar USD 950,61 /WE atau naik sebesar 6,29%. Komuditas lainnya adalah konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56%) dengan harga rata-rata sebesar USD 117,46/WE atau naik sebesar 1,26%; konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90%) dengan harga rata-rata sebesar USD 1.246,23/WE atau naik sebesar 0,06%; dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42%) dengan harga rata-rata sebesar USD 33,30/WE atau naik sebesar 2,01%.

Adapun untuk produk yang mengalami penurunan harga dibandingkan HPE periode sebelumnya adalah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15%) dengan harga rata-rata sebesar USD 3.349,41/WE atau turun sebesar 5,08%; konsentrat seng (Zn ≥ 51%) dengan harga rata-rata sebesar USD 849,69/WE atau turun sebesar 2,29%; dan konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45%) dengan harga rata-rata sebesar USD 458,94/WE atau turun sebesar 3,08%. Sedangkan komoditas yang tidak mengalami perubahan harga adalah konsentrat mangan (Mn ≥ 49%) dengan harga rata-rata sebesar USD 213,63/WE dan pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54) dengan harga rata-rata USD 117,98/WE.

Perhitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil bersumber dari Asian Metal dan Iron Ore Fine Australian. Sedangkan perhitungan harga dasar HPE untuk konsentrat tembaga, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat timbal, konsentrat seng, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME).

Sejumlah produk pertambangan yang dikenakan bea keluar (BK) meliputi konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian. “HPE periode Agustus 2021 ditetapkan setelah memperhatikan masukan tertulis serta hasil koordinasi dengan berbagai instansi terkait,” ujar Wisnu.

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 46 Tahun 2021 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor Atas Produk Pertambangan yang Dikenakan Bea Keluar periode Agustus 2021 dapat diunduh melalui http://jdih.kemendag.go.id/peraturan/detail/2141/2