maaf email atau password anda salah


Badan Amil Zakat Nasional

BAZNAS Antar Jon Masri dari Mustahik Menjadi Muzaki

Jon berharap BAZNAS akan terus mengembangkan lebih banyak mustahik menjadi muzaki, seperti yang dialami dirinya.

arsip tempo : 173078475783.

Jon Masri, salah satu mustahik binaan BAZNAS yang berdomisili di Nagari Andaleh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. . tempo : 173078475783.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terus berupaya meningkatkan kapasitas mustahik binaan melalui berbagai langkah positif dan intensif yang rutin dilakukan. Sejalan dengan visinya sebagai lembaga utama menyejahterakan umat, BAZNAS berfokus mengentaskan kemiskinan dan membuat mustahik menjadi muzaki.

Dulu menerima, kini memberi rasanya pas disematkan kepada Jon Masri. Mustahik binaan BAZNAS yang berdomisili di Nagari Andaleh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat ini dulunya berprofesi sebagai kuli bangunan yang pendapatannya tak menentu serta sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, nasibnya berubah ketika BAZNAS melalui lembaga program Zakat Community Development (ZCD) hadir di kampungnya pada 2018 lalu. Tanpa ragu dia langsung bergabung dan giat mengikuti pelatihan yang diadakan BAZNAS.

Jon awalnya diberi modal 10 ekor kambing indukan dan satu pejantan, serta diberi pelatihan usaha ternak kambing berupa pendampingan untuk recording dan reproduksi ternak, dan pemanfaatan limbah ternak secara berkala.  

Usaha ternak Jon terus berkembang. Perlahan kehidupannya juga membaik. Kini Jon telah rutin mengeluarkan zakat ternak karena hewan ternaknya telah mencapai nisab. Selain itu, dia juga turut menunaikan zakat fitrah. “Alhamdulillah, kehidupan saya berubah drastis semenjak BAZNAS hadir di sini. Kini saya juga ikut menunaikan zakat karena hewan ternak kambing saya telah mencapai lebih dari 40 ekor, dan sudah saatnya saya mengeluarkan zakat," kata dia, Rabu 5 Mei 2021.

Omzet usaha Jon terus meningkat. Setiap bulan dia bisa menjual setidaknya satu ekor kambing dengan keuntungan Rp1,5 juta atau lebih. Selain itu, dari limbah kandang, seperti sisa pakan dan kotoran ternak, Jon Masri mengubahnya menjadi media tanam bunga. Kemudian hasil tersebut dapat menjadi tambahan pemasukan yang bisa dijual Rp450 ribu hingga Rp600 ribu setiap bulannya.

"Dari penjualan tanaman hias atau bunga secara tidak terduga saya mampu menghasilkan omzet lumayan. Alhamdulillah dari bunga ini omzet per bulan pernah mencapai Rp20 juta lebih saat sedang tren, meski saat ini berkurang karena pandemi," kata Jon sembari tersenyum.

Jon berharap kepada BAZNAS untuk terus mengembangkan lebih banyak mustahik menjadi muzaki, seperti yang dialami dirinya. Selain lewat pembinaan berkelanjutan dan pendampingan, hingga mustahik itu berhasil dan berbagi dengan yang lain.

Pada kesempatan terpisah, Pimpinan BAZNAS RI, Saidah Sakwan, MA, turut gembira dengan pencapaian yang diraih Jon Masri. Dia menyebut, hasil positif ini juga merupakan buah kerja keras Jon yang kerap mengikuti pelatihan dari BAZNAS hingga menemui keberhasilan.

"BAZNAS turut bangga dengan hasil yang dicapai Jon Masri. Usaha memang tak pernah mengkhianati hasil, itulah yang kini didapat Jon Masri sebagai buah kerja kerasnya selama ini. Alhamdulillah jika dulunya menerima, kini sudah bisa memberi, dan akan sangat berguna bagi masyarakat sekitar," kata Saidah, Selasa 4 Mei 2021.

Saidah berharap akan banyak Jon Masri lain yang akan muncul di kemudian hari. Dia menuturkan, BAZNAS melalui berbagai lembaga program akan terus memberikan upaya maksimal guna lebih banyak membantu para mustahik. Hal itu dikarenakan memang peranana dari lembaga BAZNAS itu sendiri.  "BAZNAS terus berupaya mendorong perkembangan mustahik binaan, sejalan dengan visi BAZNAS sebagai lembaga utama menyejahterakan umat,” tuturnya.

Inforial

 

Konten Eksklusif Lainnya

  • 5 November 2024

  • 4 November 2024

  • 3 November 2024

  • 2 November 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan