maaf email atau password anda salah


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

22 Persen Sekolah Memberlakukan Belajar Tatap Muka

SDN Negeri 03 Pontianak Selatan membagi siswa dengan nomor absen 1-16 masuk pada Senin dan Rabu dan siswa nomor absen 17-32 masuk pada Selasa dan Kamis.

arsip tempo : 171512921413.

Ilustrasi sekolah tatap muka. tempo : 171512921413.

JAKARTA – Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Jumeri, mengatakan sekitar 22 persen sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka berjalan baik. Dia menyebut sekolah yang menunjukan praktik baik belajar tatap muka adalah SD Negeri 03 Pontianak Selatan, Kalimantan Barat, dan SMA Negeri 9 Bengkulu Selatan, Bengkulu.

SDN 03 Pontianak Selatan menerapkan anjuran pemerintah yaitu maksimal 50 persen kapasitas per kelas sehingga dalam satu rombongan belajar terdapat dua kelompok belajar. Masing-masing rombongan belajar melakukan belajar tatap muka terbatas sebanyak dua kali dalam satu minggu. “Siswa dengan nomor absen 1-16 masuk pada Senin dan Rabu, siswa dengan nomor absen 17-32 masuk pada Selasa dan Kamis,” kata Jumeri.

Dalam satu kali pertemuan, SDN 03 Pontianak Selatan berlangsung selama tiga jam dari pukul 07.00–10.00 WIB. Tiap siswa melakukan pembelajaran tatap muka terbatas sebanyak enam jam dalam satu minggu. Jadi, kata Jumeri, sekolah tersebut menerapkan jam sekolah bergilir dengan jeda beberapa menit. Sehingga tak terjadi penumpukan saat jam pulang sekolah.

SDN 03 Pontianak Selatan membentuk Satgas Covid-19 dan mempersiapkan prosedur operasional standar terbatas sebelum bejalar tatap muka. Persiapan lainnya adalah melakukan pemenuhan daftar periksa seperti menyediakan fasilitas cuci tangan pakai sabun, melakukan kerja sama dengan puskesmas, membeli thermo gun dan pendataan penyakit bawaan warga sekolah.

Pihak sekolah, kata Jumeri, memperbanyak imbauan 4M di lingkungan sekolah, memberitahukan rencana pembelajaran tatap muka terbatas kepada RT, Kelurahan, dan babinkamtibnas. SDN 03 Pontianak Selatan melaporkan perkembangan kesiapan uji coba belajar tatam muka terbatas pada Dinas Pendidikan Kota Pontianak.
 
Agar pembelajaran tatap muka terbatas berlangsung aman, SD Negeri 03 Pontianak Selatan melakukan beberapa langkah untuk memastikan kelancaran. Langkah-langkah yang diambil di antaranya mengimbau setiap guru untuk melakukan rapid test secara berkala, mendata dan memastikan bahwa siswa dan guru yang sakit atau merasa tidak enak badan untuk tidak sekolah. Selain itu selalu menerapkan protokol kesehatan, memastikan tidak ada yang masuk ke lingkungan sekolah tanpa izin, mengecek suhu setiap warga sekolah yang datang dan pergi serta mengimbau pendidik dan tenaga kependidikan untuk segera melakukan vaksinasi.
  
Sekolah lain yang telah membagikan praktik baik dalam pembelajaran tatap muka terbatas adalah SMA Negeri 9 Bengkulu Selatan. Sekolah mengatakan berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan juga wali siswa atau orang tua siswa guna melakukan sosialisasi.

Ada dua tujuan dalam sosialisasi tersebut, yakni mendengarkan pendapat orang tua ketika sekolah akan dibuka kembali. “Kemudian memastikan orang tua untuk menyiapkan anak mereka dengan protokol kesehatan yang ketat ketika kembali ke sekolah,” kata guru SMAN 9 Bengkulu Selatan, Meydia Afrina.

Persiapan yang dilakukan SMA Negeri 9 Bengkulu Selatan sebelum memulai pembelajaran tatap muka terbatas, antara lain mempersiapkan kurikulum dalam kondisi khusus dan pengadaan alat protokol kesehatan. Selain itu mempersiapkan ruang belajar sesuai dengan petunjuk SKB empat menteri, mempersiapkan sarana fisik sekolah seperti sanitasi dan kebersihan sekolah dan melaporkan kegiatan yang menimbulkan kerumunan.
 
Selama kegiatan belajar tatap muka berlangsung aman, SMA Negeri 9 Bengkulu Selatan selalu mengingatkan untuk patuh pada protokol kesehatan, menutup kantin sekolah dan tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Pihak sekolah selalu mengingatkan peserta didik untuk menjaga iman, aman dan imun, melakukan pembiasaan hidup bersih dengan rajin cuci tangan dan tidak ada jam istirahat.

Contoh praktik baik dari SMAN 9 Bengkulu Selatan dalam pembagian rombongan belajar, rombongan belajar dibagi menjadi dua shift yaitu pagi dan siang dengan jadwal per tingkat. Senin dan Kamis untuk kelas XII, Selasa dan Jumat untuk kelas XI, serta Rabu dan Sabtu untuk kelas X.

Sekolah yang juga memberlakukan Pratik baik belajar tata muka adalah SDN 2 Pembataan, Tabalong, Kalimantan Selatan. Kegiatan tatap muka di terdiri dari 590 siswa. Kemudian, siswa dibagi ke dalam enam rombongan belajar, dengan satu kelompok terdiri 30 siswa.

“Namun kami membagi menjadi tiga kelompok, jadi satu kelompok terdiri dari kurang lebih 10-12 siswa dalam satu kelompoknya. Satu kelompok itu mempergunakan waktu selama satu jam untuk pembelajaran,” kata pelaksana tugas Kepala Sekolah SDN 2 Pembataan Nina Zurdiana.

Menurut Nina, pembelajaran tatap muka dilaksanakan dengan menggunakan penjelasan kepada siswa. “Penguasaan tetap dilakukan di rumah,” ujarnya.

Inforial

Konten Eksklusif Lainnya

  • 8 Mei 2024

  • 7 Mei 2024

  • 6 Mei 2024

  • 5 Mei 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan