maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Google

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin


Pemerintah Kota Surabaya

Surabaya Masifkan Donor Plasma Konvalesen

Senin, 15 Februari 2021

Data yang dimiliki pemkot, sebanyak 68 persen lebih pasien positif Covid-19 bisa disembuhkan dengan plasma konvalesen.
Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana saat meninjau proses screening donor plasma konvalesen di PT Sier Surabaya, Selasa 2 Februari 2021.. tempo : 168617688854_

SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menjadikan Februari sebagai bulan donor Plasma Konvalesen. ”Upaya ini dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 dan menekan angka kematian,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana saat meninjau proses screening donor plasma konvalesen di PT Sier Surabaya, Selasa (2/2).

 Ia bersama jajaran forum pimpinan daerah (Forpimda) juga beberapa kali blusukan untuk memberikan dorongan dan apresiasi kepada beberapa pihak dan instansi yang melakukan screening donor plasma konvalesen itu. Pemkot Surabaya pada Sabtu (6/2), menggelar acara bertajuk “Gebyar Arek Suroboyo Wani Donor Plasma” dengan melakukan screening kepada 200 penyintas Covid-19 yang dikhususkan kepada jajaran Pemkot Surabaya.

 Acara yang berlangsung di Gedung Wanita, Jalan Kalibokor Selatan, Kecamatan Gubeng, Surabaya tersebut dibuka langsung oleh Whisnu dan dihadiri seluruh Forpimda Surabaya. Gerakan ini akan terus berlanjut untuk membantu PMI Surabaya menyediakan stok plasma konvalesen.

 “Jadi, ini merupakan wujud sifat arek Suroboyo yang memilki jiwa kepahlawanan, keberanian dan kepedulian kepada sesama. Memang kita awali dari lingkungan Pemkot Surabaya guna memberikan contoh dan tauladan kepada masyarakat Surabaya,” kata Whisnu seusai membuka acara tersebut.

 Awalnya, acara ini akan dibuka juga untuk umum, karena memang animo masyarakat untuk mendonorkan plasma konvalesennya sangat tinggi. Namun, karena keterbatasan personil dari PMI Surabaya, akhirnya ditahap awal ini dikhususkan untuk jajaran pemkot dan hanya diambil 200 orang. “Padahal kita sudah punya data 500 orang penyintas di lingkungan pemkot yang siap mendonorkan plasmanya,” kata dia.

 Oleh karena itu, ia memastikan akan terus menggelar acara serupa untuk memasifkan gerakan ini. “Saya akan keliling supaya masyarakat umum juga bisa mendonorkan plasmanya. Kita ingin gerakan ini menjadi gerakan yang masif di Surabaya, karena plasma konvalesen ini sangat efektif,” tutur Whisnu.

 Berdasarkan data yang dimiliki pemkot, sebanyak 68 persen lebih pasien positif Covid-19 bisa disembuhkan dengan plasma konvalesen, tinggal menunggu waktu yang tepat untuk memberikannya. Makanya, ketika berkoordinasi dengan IDI (Ikatan Dokter Indonesia), mereka juga menyarankan bahwa pemberian plasma konvalesen itu diberikan pada saat kondisi pasien dalam kondisi ‘sedang’, bukan berat. “Dengan cara itu diharapkan bisa semakin menyelamatkan banyak jiwa,” imbuhnya.

 Menurut Whisnu sampai saat ini sudah sekitar 5 ribu kantong plasma konvalesen yang telah disalurkan, baik di Surabaya maupun di seluruh daerah Indonesia. “Dengan 5 ribu kantong yang kita salurkan dan itu terbanyak di Indonesia, berarti hampir 5 ribu jiwa saudara-saudara kita yang bisa di bantu untuk sembuh dari Covid-19, tentu ini membuat kita bangga,” ucapnya.

 Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johny Eddizon Isir berharap di Kota Surabaya ini bisa terbangun sistem yang terintegrasi antara PMI, Persi, IDI dan tetap di bawah koordinasi Satgas percepatan dan penanganan Covid-19 Surabaya. “Sistem ini khususnya untuk mendorong donor plasma konvalesen dan metode pengobatan dengan transfusi plasma konvalesen,” kata Johny.

 Dengan terbentuknya sistem ini dan semakin banyaknya pendonor plasma konvalesen, diharapkan angka kesembuhan bisa semakin banyak, durasi warga yang dirawat di rumah sakit semakin pendek, dan tingkat fatalitasnya bisa semakin ditekan. “Mudah-mudahan tidak ada lagi yang harus fatal atau meninggal akibat Covid-19,” ujar Kapolres. (*)

 Inforial

Newsletter

Dapatkan Ringkasan berita eksklusif dan mendalam Tempo di inbox email Anda setiap hari dengan Ikuti Newsletter gratis.

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 7 Juni 2023

  • 6 Juni 2023

  • 5 Juni 2023

  • 4 Juni 2023


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan