Politeknik Negeri Nunukan Jadi Politeknik Termuda Tanah Air
Nunukan – Momen bersejarah bagi pendidikan tinggi vokasi kembali tertoreh dengan diresmikannya Politeknik Negeri Nunukan (PNN) pada 28 Januari 2021. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto pun turut memberikan ucapan selamat secara daring atas berdirinya politenik negeri ke 44 di Indonesia ini.
Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV) dan Profesi, Beny Bandanadjaya, hadir secara langsung dan menandatangani prasasti peresmian politeknik negeri yang berlokasi dekat perbatasan negeri jiran Malaysia ini.
“Saya ucapkan selamat kepada Politeknik Negeri Nunukan yang kini berada di bawah naungan Kemendikbud. Saya memiliki harapan besar agar PNN dapat memberikan kontribusi nyata terhadap masyarakat,” tutur Menteri Nadiem.
Nadiem pun menjelaskan bahwa pendidikan tinggi vokasi juga menjadi salah satu fokus Kemendikbud tahun ini dengan melibatkan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Karenanya, satuan pendidikan vokasi tersebut harus bergerak lincah berkolaborasi, semisal dalam pembentukan SMK fast track, yang juga melibatkan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Senada dengan Nadiem, Dirjen Wikan berharap peresmian PNN ini dapat dijadikan momentum untuk menciptakan SDM kompeten dan unggul, serta menciptakan riset terapan. “Bukan hanya lulusan yang mengandalkan ijazah, tapi juga harus memiliki kompetensi. Politeknik Negeri Nunukan harus menghasilkan pemimpin, baik untuk daerah Nunukan, nasional maupun global,” ujarnya.
Tak ketinggalan, Wikan pun mengucapkan rasa terima kasihnya atas perjuangan berbagai pihak yang ikut serta dalam mendirikan politeknik ini. “Kami juga berharap politeknik akan ‘link and match’ yang mencakup paket 8+1 karena membutuhkan SDM yang bervisi masa depan,” tuturnya.
Support Pemerintah
Direktur PTV dan Profesi Beny Bandanadjaya yang hadir secara langsung dalam peresmian tersebut juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan dan upaya pemerintah daerah setempat kepada PNN. “Kami akan kembangkan lebih besar lagi, serta menjalankan ‘link and match’ dengan industri,” ujarnya.
Menurut Beny, hadirnya politeknik di daerah perbatasan ini amatlah tepat karena memiliki potensi besar dengan memberikan kesempatan pendidikan bagi masyarakat sekitar yang nantinya dapat berkontribusi untuk wilayahnya. “Kami juga akan support dengan berbagai kebijakan, terutama karena politeknik ini masuk dalam wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar, red). Jangan lagi bila bekerja di Malaysia sebagai buruh, tapi sebagai tenaga ahli ke depannya,” katanya.
Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie, yang turut hadir secara langsung dalam peresmian PNN menyatakan gembira atas status negeri yang kini disandang PNN. “Saya ikut bergembira karena yang dicita-citakan bisa terwujud. Kami juga ingin berterima kasih kepada pemerintah. Karenanya, kita harus memelihara dan belajar tata kelola perguruan tinggi agar lebih baik sehingga berguna bagi masyarakat,” tuturnya.
Irianto juga menyebutkan, politeknik ini merupakan satu-satunyanya perguruan tinggi vokasi yang berlokasi di daerah perbatasan. “Ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi Kalimantan Utara, khususnya Nunukan. Mari kita manfaatkan bersama,” pungkasnya.
Strategi 4 Tahun
Sebagai politeknik termuda, PNN dituntut harus mengejar ketertinggalan. Karenanya, Direktur PNN Arkas Vidi telah menyiapkan langkah strategis empat tahun ke depan. “Tahun pertama kami akan melakukan evaluasi dan juga penguatan, misalnya untuk SDM dan kurikulum,” ujarnya.
Tahun kedua akan dikhususkan untuk strategi penguatan, sedangkan tahun ketiga melebarkan kerja sama hingga level Asia. Adapun tahun keempat adalah pengembangan hingga level global.
Arkas menjelaskan, saat ini PNN memiliki 4 jurusan, yakni teknologi pengelolaan hasil perikanan, teknik alat berat, teknik sipil infrastruktur perkotaan, dan administrasi bisnis. “Adapun jumlah pengajar kami sebanyak 20 orang dengan mahasiswa sekitar 500 orang,” tuturnya.
Dengan luas area sekitar 10 hektare, politeknik yang memiliki visi “Menjadi Institusi Vokasional Terkemuka dan Luar Biasa pada 2024” ini memiliki empat gedung yang terdiri atas gedung direktorat, dua gedung kelas, serta gedung lab dan bengkel. “Ke depan, kami akan lakukan pengembangan jurusan sesuai dengan peluangnya, yakni IT, pariwisata, dan pertanian/perkebunan, dan akuntansi. Selain itu, kami juga akan melakukan upgrading D3 menjadi sarjana terapan hingga magister terapan,” pungkas Arkas. (*)
Inforial