Sebelas Lagi Menuju Punah
NAIROBI - Malang benar nasib rusa Bukhara (Bukhara deer). Bangsa-bangsa di Asia Tengah pernah menyebutnya sebagai hangul atau bunganya para raja. Boleh dibilang rusa itu sama sucinya dengan sapi di Bali. Di bawah proteksi khusus dari para raja setempat, mereka hidup lestari di seluruh daerah padang rumput di lembah-lembah Amudaria dan Syrdaria.
Keramatnya hangul kini tinggal sebatas nama. Berbagai kebijakan perairan yang tidak memihak kelestarian
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini