Lightning Bolt
BEIJING -- Ayunan kedua lengannya masih bersisa, wajahnya juga masih tampak mengerang, tapi kedua matanya terus liar menatap papan pencatat waktu. Nomor lari 200 meter cabang atletik Olimpiade 2008 memang sudah dimenanginya. Emas kedua sudah pasti dikantonginya, tapi perhatiannya bukan lagi ke sana. Ini soal catatan rekor dunia, tentang kemampuan berlari melawan sejarah.
Rabu malam lalu di Stadion Nasional Beijing, Usain Bolt berlari bagai kilat.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini