Pada hutan lebat dan rimbun di puncak sebuah bukit di Pulau Peleng, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, kedua pria itu tersaruk-saruk. Pepohonan dan permukaan tanah basah oleh hujan yang turun rintik-rintik sore itu.
Namun, tiba-tiba mata mereka tertumbuk pada seekor burung kecokelatan yang mematuk-matukkan paruhnya pada permukaan tanah. Kedua lelaki yang merupakan peneliti biologi itu mendadak sontak saling berbisik. "Itu gagak Banggai.
...Silakan berlangganan untuk membaca keseluruhan artikel ini.
Mulai dari
Rp. 58.000*/Bulan
Akses tak terbatas di situs web dan mobile Tempo
Aplikasi Tempo Media di Android dan iPhone
Podcast, video dokumenter dan newsletter
Arsip semua berita Majalah Tempo sejak terbit 1971 dan Koran Tempo sejak edisi perdana 2001
Register di sini untuk mendapatkan 5 artikel premium gratis. Jika sudah berlangganan, silakan login