Guru Kebudayaan
Diskursus kebudayaan menepikan peran guru, para pengajar-pendidik, sebagai pengajar kebudayaan. Guru, secara pedagogis, tidak bisa mengajarkan pendidikan atau memberikan fondasi pendidikan-kemanusiaan kepada seorang anak didik, yang secara umum menjadi tugas dan bakti orang tua kepada anak-anaknya, sebagai guru pertama dan utama dalam lingkungan keluarga, dan sebagai fondasi dasar seorang anak.
arsip tempo : 170133200672.

M. Fauzi Sukri,
mahasiswa American Studies Universitas Sebelas Maret Surakarta
Diskursus kebudayaan menepikan peran guru, para pengajar-pendidik, sebagai pengajar kebudayaan. Guru, secara pedagogis, tidak bisa mengajarkan pendidikan atau memberikan fondasi pendidikan-kemanusiaan kepada seorang anak didik, yang secara umum menjadi tugas dan bakti orang tua kepada anak-anaknya, sebagai guru pertama dan utama dalam lingkungan keluarga, dan sebaga
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini