Edan Sepur Indonesia

Malam kian larut. Stasiun Cakung, Jakarta Timur, perlahan mulai sepi. Di ujung peron tiga yang gelap, Helmy Livianto dan puluhan orang beragam usia asyik duduk bergerombol. Mereka berbincang sambil bersenda gurau di pinggir rel. Setiap ada kereta api yang melintas, serentak mereka berdiri dan bertepuk tangan kegirangan. Sorak-sorai semakin meriah ketika api tampak keluar dari lokomotif. "Kami biasa menyebutnya obong," ujar Helmy.
Bagaikan melihat
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini