Hikayat Perempuan Pencetak Genting
Semangat hidup mereka sungguh seperti baja. Para perempuan pembuat genting itu seolah tak kenal lelah, bekerja dari pagi hingga sore menjelang, meski mereka hanya mendapat upah harian sekitar Rp 6.000. Wajah mereka pun tetap semringah, sesekali gelak tawa mereka meledak di sela-sela kesibukan mencetak genting, merapikan tepinya, dan kemudian menjemurnya.
Sudah puluhan tahun kesibukan para perempuan itu mewarnai denyut kehidupan di Tegal Waru, Purw
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini