Terlewat Kesempatan Industri Pertahanan
Industri pertahanan Indonesia tidak bisa memenuhi permintaan alat pertahanan dan keamanan dari negara yang berkonflik.
JAKARTA — Pecahnya konflik di sejumlah kawasan ternyata tak serta-merta berdampak pada industri pertahanan nasional. Direktur Utama Defend ID Bobby Rasyidin menyatakan pasar ekspor tidak mudah ditaklukkan.
Sejak Rusia menyerang Ukraina pada tahun lalu hingga teranyar serangan Hamas ke Israel, holding industri pertahanan belum menyuplai alat pertahanan dan keamanan ke daerah konflik tersebut. "Sisi baiknya, senjata kita tidak digunakan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini