maaf email atau password anda salah


Petani Singkong Butuh Akses Pendanaan

JAKARTA - Ketua Bidang Budi Daya Singkong Asosiasi Industri Singkong Indonesia, John Waas, mengungkapkan bahwa petani singkong kekurangan pendanaan. Padahal modal yang diperlukan untuk menanam singkong tidak kecil, Rp 35 juta per hektare. "Tapi perbankan tidak mudah percaya untuk mengucurkan kredit," kata Waas saat dihubungi kemarin. "Petani singkong dianggap miskin."

Akibat kurang modal, produktivitas ubi kayu atau singkong pun tak beranjak naik, hanya di kisaran 18-20 ton per hektare. Jika dirinci, produktivitas singkong di Indonesia hanya 2 kilogram per pohon. Padahal singkong Nigeria dan Thailand bisa mencapai 5 kilogram per pohon. "Kalau tidak ada bantuan kemudahan modal dan pelatihan, lima tahun lagi pun produksi enggak naik," ujar John.

arsip tempo : 171417451588.

. tempo : 171417451588.

JAKARTA - Ketua Bidang Budi Daya Singkong Asosiasi Industri Singkong Indonesia, John Waas, mengungkapkan bahwa petani singkong kekurangan pendanaan. Padahal modal yang diperlukan untuk menanam singkong tidak kecil, Rp 35 juta per hektare. "Tapi perbankan tidak mudah percaya untuk mengucurkan kredit," kata Waas saat dihubungi kemarin. "Petani singkong dianggap miskin."

Akibat kurang modal, produktivitas ubi kayu atau singkong pun tak beranjak naik,

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 27 April 2024

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan