Bursa Saham Tertekan Stimulus Amerika
JAKARTA -- Tekanan aksi jual kompak melanda bursa saham regional. Kecemasan terhadap prospek stimulus moneter Amerika Serikat membuat investor global cenderung menarik aliran dananya dari pasar negara berkembang. Alhasil, di bursa efek Indonesia, kemarin indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 115 poin (2,6 persen) ke level 4.322.
Analis PT MNC Securities, Reza Nugraha, mengatakan rencana kelanjutan pemotongan paket stimulus Amerika (tapering off) menjadi faktor dominan yang mengoreksi laju bursa saham global. Menurut dia, ancaman berkurangnya likuditas dolar di tingkat global mendorong pelaku pasar melakukan aksi jual besar-besaran. Pasar saham negara berkembang yang sudah terbebani pelarian modal semakin terkoreksi ketika secara bersamaan data perekonomian Cina juga menunjukkan tren negatif.
JAKARTA -- Tekanan aksi jual kompak melanda bursa saham regional. Kecemasan terhadap prospek stimulus moneter Amerika Serikat membuat investor global cenderung menarik aliran dananya dari pasar negara berkembang. Alhasil, di bursa efek Indonesia, kemarin indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 115 poin (2,6 persen) ke level 4.322.
Analis PT MNC Securities, Reza Nugraha, mengatakan rencana kelanjutan pemotongan paket stimulus Amerika (tapering
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini