Golkar dan PDIP Ganjal Pembelian Inalum
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Harry Azhar Aziz mempertanyakan kenaikan nilai buku PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dari US$ 424 juta menjadi US$ 558 juta. Harga 58,8 persen saham Inalum yang dikuasai Nippon Asahan Alumunium dinilai terlalu mahal.
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Harry Azhar Aziz mempertanyakan kenaikan nilai buku PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dari US$ 424 juta menjadi US$ 558 juta. Harga 58,8 persen saham Inalum yang dikuasai Nippon Asahan Alumunium dinilai terlalu mahal.
Rencananya, pemerintah akan membeli saham itu karena kontrak Nippon Asahan Alumunium akan habis. "Kita ingin mendapat penjelasan kenapa selisihnya amat besar," kata
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini