maaf email atau password anda salah


Pembangunan Pabrik di Myanmar

Wijaya Karya Anggarkan Investasi Awal Rp 150 Miliar

JAKARTA - Badan usaha milik negara di bidang konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), menganggarkan Rp 150 miliar untuk investasi awal pembangunan pabrik beton pra-cetak di Myanmar. "Total investasi miliaran rupiah untuk membangun pabrik berkapasitas 27 ribu ton per tahun," kata Direktur Wijaya Karya, Ganda Kusuma, di Jakarta kemarin.

Wijaya Karya menggandeng perusahaan asal Myanmar, United Mercury Group (UMG), untuk membangun pabrik yang dibangun di lahan seluas 5 hektare tersebut. Nantinya lahan akan disediakan oleh United Mercury. "Jadi, kami buat joint venture dengan mereka. Kalau pengerjaan pabriknya 1-1,5 tahun," kata Ganda.

arsip tempo : 171413251039.

. tempo : 171413251039.

JAKARTA - Badan usaha milik negara di bidang konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), menganggarkan Rp 150 miliar untuk investasi awal pembangunan pabrik beton pra-cetak di Myanmar. "Total investasi miliaran rupiah untuk membangun pabrik berkapasitas 27 ribu ton per tahun," kata Direktur Wijaya Karya, Ganda Kusuma, di Jakarta kemarin.

Wijaya Karya menggandeng perusahaan asal Myanmar, United Mercury Group (UMG), untuk membangun pabrik yan

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024

  • 23 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan