maaf email atau password anda salah


Sinyal

Rupiah Kembali Tertahan di 9.700

JAKARTA -- Putusnya harapan para pelaku pasar akan kenaikan suku bunga Fasilitas Bank Indonesia (FasBI) dalam Rapat Dewan Gubernur BI Kamis lalu membuat rupiah kembali melemah dan tertahan di atas 9.700 per dolar Amerika Serikat. Padahal, risk aversion (keberanian mengambil risiko) investor sedang meningkat, seiring dengan menguatnya euro kembali berada di atas US$ 1,3.

Pada transaksi pasar uang kemarin, nilai tukar rupiah ditutup di level 9.713 per dolar AS, melemah 11 poin dibanding posisi sehari sebelumnya di 9.702 per dolar. Dalam sepekan ini rupiah berhasil menguat 37 poin (0,39 persen) dari posisi pekan sebelumnya di 9.750 per dolar Amerika.

arsip tempo : 171410529937.

. tempo : 171410529937.

JAKARTA -- Putusnya harapan para pelaku pasar akan kenaikan suku bunga Fasilitas Bank Indonesia (FasBI) dalam Rapat Dewan Gubernur BI Kamis lalu membuat rupiah kembali melemah dan tertahan di atas 9.700 per dolar Amerika Serikat. Padahal, risk aversion (keberanian mengambil risiko) investor sedang meningkat, seiring dengan menguatnya euro kembali berada di atas US$ 1,3.

Pada transaksi pasar uang kemarin, nilai tukar rupiah ditutup di level 9.713

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024

  • 23 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan