Sinyal
Rupiah Terbebani Defisit Perdagangan
JAKARTA -- Ekonom dari PT BNI Securities, Josua Pardede, menyatakan tekanan rupiah masih tinggi karena tingginya permintaan akan dolar Amerika Serikat. Defisit neraca perdagangan juga masih membayangi pergerakan rupiah. "Meski ada kecenderungan menguat, rupiah belum sepenuhnya bisa lepas dari tekanan dolar AS," ujarnya.
JAKARTA -- Ekonom dari PT BNI Securities, Josua Pardede, menyatakan tekanan rupiah masih tinggi karena tingginya permintaan akan dolar Amerika Serikat. Defisit neraca perdagangan juga masih membayangi pergerakan rupiah. "Meski ada kecenderungan menguat, rupiah belum sepenuhnya bisa lepas dari tekanan dolar AS," ujarnya.
Mendekati akhir bulan, permintaan dolar dari importir akan meningkat guna membiayai impor barang. Karena itu, peran Bank Indones
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini