Tergesa-gesa Memilih Hakim HAM
Mahkamah Agung tergesa-gesa memilih calon hakim ad hoc hak asasi manusia. Sebagian besar calon tak memiliki rekam jejak yang relevan.
Keputusan Mahkamah Agung memilih delapan hakim ad hoc pengadilan hak asasi manusia untuk tingkat pertama dan banding, pada Senin lalu, terkesan tergesa-gesa. Masa pendaftaran hanya sepuluh hari, dan proses seleksi pun dilakukan kurang dari sebulan. Proses yang terburu-buru dikhawatirkan mempengaruhi kualitas proses penegakan hak asasi manusia melalui pengadilan kelak.
Mahkamah Agung bisa jadi tergesa-gesa karena mengejar
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini