JAKARTA - Awal bulan ini, Bolt! meluncurkan telepon seluler pintar Powerphone E1 dengan kecepatan konektivitas 4G. Ponsel ini memiliki rentang layar sekitar 4,5 inci dengan teknologi layar Full Wide Video Graphics Array (FWVGA), yang menunjukkan layar ini memiliki resolusi 845 x 480 piksel. Setara dengan rasio 16 : 9, yang dianggap mampu menampilkan gambar video. Ini berbeda dengan versi layar yang menampilkan gambar dengan ukuran lebih sempit yang disebut WVGA.
Sejumlah pabrikan terkenal, seperti HTC, Huawei, Lenovo, LG, dan Sony, menggunakan layar ini untuk prosduk kelas entry level. Sebagai ponsel kelas bawah, Powerphone E1 menggunakan memori atau RAM dengan kapasitas hanya 1 gigabita, yang memang lazim untuk kategori ini. Kapasitas penyimpanan file secara internal sekitar 8 gigabita, dengan kapasitas eksternal sekitar 32 gigabita menggunakan kartu microSD.
Dapur pacunya menggunakan prosesor besutan Qualcomm, yaitu Snapdragon Quad Core 1,2 gigahertz. Qualcomm memang dikenal sebagai salah satu manufaktur prosesor untuk perangkat asal Amerika Serikat.
Salah satu fitur menarik dari ponsel ini adalah tawaran 5 megapiksel untuk kamera depan dan belakang. Khusus untuk kamera belakang, ada tambahan fitur autofocus dan lampu kilat LED.
Sistem operasinya menggunakan Android Lollipop 5. Kapasitas baterai yang terpasang adalah 2.200 mAh, dengan durasi stand by diklaim hingga 300 jam dan waktu bicara selama 5,5 jam. Kapasitas baterai ini memang relatif kecil, tapi ini lazim untuk ponsel kelas bawah.
Kehadiran Powerphone E1 ini meramaikan pasar ponsel pintar dengan konektivitas jaringan 4G. Sebelumnya, vendor Smartfren telah merilis beberapa ponsel dengan konektivitas jaringan yang sama. Ada Andromax Ec dan dan Es yang memiliki harga yang serupa dengan Powerphone E1, yaitu Rp 999.000. Ponsel Powerphone E1 ini juga memiliki resolusi layar yang mirip kedua kompetitornya itu.
Kemiripan lainnya seperti kapasitas penyimpanan file internal sebesar 8 gigabita dan eksternal sebesar 32 gigabita. Kedua varian Andromax tadi juga menggunakan sistem operasi Android Lollipop. Kemiripan pun berlanjut pada prosesor yang digunakan, yaitu Qualcomm Snapdragon dengan kecepatan 1,2 gigahertz.
Seri Andromax Es dan Ec juga menggunakan dua kamera dengan resolusi serupa, yaitu 5 megapiksel. Perbedaannya, kamera belakang Powerphone E1 telah mengadopsi teknologi autofocus. Sehingga kamera akan menyesuaikan secara otomatis untuk mendapatkan fokus terbaik. Sedangkan kedua kompetitornya itu menggunakan teknologi fixed focus. Namun kedua smartphone Andromax ini memiliki lampu LED pada kamera depan yang lebih unggul di daerah dengan pencahayaan minim.
Untuk baterai, sayangnya Andromax hanya memiliki kapasitas 1.500 mAh atau di bawah Powerphone E1 dengan 2.200 mAh. Dengan kapasitas baterai yang minimal ini, pengguna sebaiknya membawa powerbank saat menggunakannya agar tidak berulang kali mencari sumber energi listrik untuk mengecas. BOLT | BUDI RIZA