Pemberontakan Mangun
Tokoh utama kita yang malang ini hanya dapat merenungkan semua perbuatannya, tanpa bisa bereaksi terhadap apa yang dihadapinya.
PADA mulanya, kami—penulis cerita ini dan laptopnya—berencana menyuguhkan imaji yang mengejutkan ketertarikan pembaca. Misalnya lanskap lautan manusia bermasker dengan sapuan putih odol di bawah mata, gedung-gedung tinggi terbakar, sampai serbuan suar yang meluncurkan asap merah ke langit.
Sayangnya, tokoh utama cerita ini terlalu malas melakukan itu semua. Sehingga yang tersisa hanyalah berkaleng-kaleng kopi kosong, handuk basah yan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini