Bukan Lamafa Terakhir di Lamalera
Dewanto Amin Sadono, guru dan penulis. Beberapa cerpennya dimuat di media massa dan sejumlah tulisannya memenangi perlombaan.
Bukan Lamafa Terakhir di Lamalera
Dewanto Amin Sadono
Yohanis Wirin berdiri di hommololo. Kulit mukanya kecokelatan, mengilat ditimpa sinar matahari. Rambutnya kemerahan; berkibar-kibar diterpa angin Laut Sawu. Dadanya berdegup kencang. Tangan kanan bergetar. Tulang rahang mengeras. Meskipun begitu, terlihat kegelisahan pada sorot matanya. Perburuan paus bukan yang pertama kali baginya. Namun, tak seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini ad
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini