Stigmata
Fransiska Eka adalah penulis dan penerjemah. Saat ini dia tinggal di Ende, Nusa Tenggara Timur.
Stigmata
Fransiska Eka
Teta, saat aku menulis ini, angin panas bulan Mei bertiup kencang, menyusup lewat lubang ventilasi, seolah hendak menampar diri. Alir udara seperti mengandung muatan gelisah yang tak biasa. Di kejauhan terdengar suara anjing-anjing melolong bersahut-sahutan. Malam purnama. Atasanku, Daniel, meminta berita singkat saja, bukan reportase panjang. Aku telah menulisnya. Tugasku di kota ini selesai. Besok, aku bisa pulang, menu
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini