Serimpi Sangopati
Minggu, 2 Maret 2014
Karisma Fahmi Y.
RARA Ireng menatap sekali lagi merah cermai yang lekat di bibirnya. Dipatutnya bayangan pada cermin lonjong di depannya. Sebelumnya ia tak pernah membayangkan tubuh dan rupanya akan sesempurna itu. Ia nyaris tak percaya bayangan itu adalah dirinya.
Ia pernah pergi ke tengah kali dan menatap parasnya. Air bergelombang ketika gethek yang ditumpanginya berjalan pelan menyibak riak sungai yang kecokelatan. Ia merasa ikan-ikan mengikuti bayangannya, seolah mengolok rupanya yang sawo matang. Pada sekilas guratan air yang bergelombang itu, ia menemukan dirinya.

Karisma Fahmi Y.
RARA Ireng menatap sekali lagi merah cermai yang lekat di bibirnya. Dipatutnya bayangan pada cermin lonjong di depannya. Sebelumnya ia tak pernah membayangkan tubuh dan rupanya akan sesempurna itu. Ia nyaris tak percaya bayangan itu adalah dirinya.
Ia pernah pergi ke tengah kali dan menatap parasnya. Air bergelombang ketika gethek yang ditumpanginya berjalan pelan menyibak riak sungai yang kecokelatan. Ia merasa ikan-ikan mengi
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini