Anai-Anai
kau adalah puisi tak kumiliki
sejak alismu teratur
bagi segala kehancuran
kau sayap embun yang mahir
menyamarkan airmata
dari incaran mahasurya

kau adalah puisi tak kumiliki
sejak alismu teratur
bagi segala kehancuran
kau sayap embun yang mahir
menyamarkan airmata
dari incaran mahasurya
kau pohon seluruh mohonan kasih
sebelum terbujuk gergasi
tapi kau dalih untuk memilih
di didih doa yang mana
puing-puingmu kunamakan
atau ke putih dosa nan apa
hiruk-pikukmu kuapikan
suatu waktu di musim panas
bila daun-daun ingatan
mulai terhempas ke tanah
lekaslah kau urai aku
menjadi ciuman-...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini