Esha Tegar Putra
MENARI DALAM BAHASA SAJAK
kita tak berjarak, tak setipis kulit kabut, tak sebias tempias hujan
selesat dan sehablur doa gerombolan orang yang mabuk tuhan
aku merambat ke hunianmu
tak dari jenjang aku menuju
tak dari pintu aku mengetuk
tak dari mata aku menikmati pandang
mengingatmu seolah menikmati sakit sabut
yang lepas dari tempurung
dan aku telah menyahutmu dari punggung lembah
berganti tempat dengan punguk yang selalu bersahut lembut
tapi rindu tak juga disambut bulan
sungguh
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini