Tribut untuk Junya Ishigami
KUBUS
Dia melayang dalam kubus raksasa yang melayang. Di dalamnya hanya ada dia dan ruang-ruang di dalam kepala yang saling siku dan beradu. Dalam ruang-ruang itu ada lebih banyak bunyi dari yang bisa dia bayangkan hingga kubus yang semula sunyi kini gaduh dan penuh. Ada suara-suara dari kemarin yang blingsatan mencoba menembus dinding hari ini tapi gagal, lalu terkapar di sudut jauh. Ada suara-suara kanak-kanak yang tercebur ke sung
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini