Belajar Daring
Putu Setia
Awalnya banyak orang desa yang kagok mengucapkan “belajar daring”. Namun lama-lama terbiasa. Tiga bulan lebih sekolah ditutup karena pandemi Covid-19, kata daring lalu populer. Coba dengarkan ini! “Saya sudah jual anak sapi untuk beli dua daring, ternyata tak cukup,” kata seorang petani di kampung saya. Mula-mula saya kaget, apa yang dipahami petani itu soal daring? Ternyata dia diberi tahu pemilik toko seluler
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini