Berpuisi, Berpetuah
Judul: Haduh, Aku Di-follow
Penulis: Joko Pinurbo
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta
Cetak: 2013
Tebal: vi + 122 halaman
Joko Pinurbo belum selesai berpuisi, beribadah dengan kata. Baru saja dia menerbitkan buku puisi Tahilalat pada 2012, buku terbaik pilihan Tempo, kini ia telah menerbitkan sebuah buku anggun. Buku ini memuat tebaran kata-katanya di situs jejaring sosial Twitter. Buku berjudul Haduh, Aku Di-follow merupakan dokumentasi ketekunan Joko Pinurbo-akrab disapa Jokpin-membuat dan mengedarkan kalimat-kalimat tak biasa. Huruf-huruf bermunculan, menjadi kata, menjadi kalimat: terbaca oleh orang-orang saat memberi mata di Twitter. Jokpin tak ingin selesai dengan kata, terlalu tekun melintasi waktu demi waktu bersama kata.
Pembaca buku-buku puisi Jokpin, dari Celana (1999) sampai Tahilalat (2012), sering tertawa dan terpana. Pembaca merasa ada humor, ada kejutan pada ujung renungan, dan kebersahajaan yang melenakan. Puisi-puisi Jokpin memang lugu: hadir untuk menghampiri kita saat dunia ramai kata dan ramai peristiwa. Jokpin telah beribadah puisi, beramal kata saat diri bergerak di zaman berlumuran kata. Jokpin adalah persembahan kata agar kita tak lekas berputus asa dengan puisi.
Judul: Haduh, Aku Di-follow
Penulis: Joko Pinurbo
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta
Cetak: 2013
Tebal: vi + 122 halaman
Joko Pinurbo belum selesai berpuisi, beribadah dengan kata. Baru saja dia menerbitkan buku puisi Tahilalat pada 2012, buku terbaik pilihan Tempo, kini ia telah menerbitkan sebuah buku anggun. Buku ini memuat tebaran kata-katanya di situs jejaring sosial Twitter. Buku berjudul Haduh, Aku Di-follow merupakan dokumentasi
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini