Suara Marginal Burung Merak
JAKARTA -- Suaranya menggeletar liris. "Dengan sajak ini, bolehkah aku menyusut keringat dingin dari jidatmu?" katanya. Sejurus kemudian, tangannya menangkup wajah bulat yang menyelingi geraian rambutnya yang sebahu. Pria berkaus merah dilapis kemeja krem lengan pendek Eiger itu tak lagi bisa sembunyikan tangisan dari dasar hati.
Ruapan kepedihan itu sangat terasa, saat Willybrordus Surendra Broto Rendra membacakan puisi Perempuan yang Tergusur di
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini