Perantau yang Durhaka
Langkah Tagor terasa berat meninggalkan tanah kelahirannya. Lebih sukar lagi, ia harus berpisah dengan inang tercinta. "Siapa yang akan menemani inang ngomel-ngomel nanti?" ujarnya sambil memeluk sang ibu. Semua itu dilakukan demi mengejar cita-citanya di kota besar, Jakarta.
Kisah si perantau Tagor, pemuda tanah Tarutung, Sumatera Utara, itu dibingkai dalam bentuk drama musikal bertajuk Opera Batak: Senandung Kampoeng Halaman. Pertunjukan karya s
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini